Polisi Albania Tangkap Pemilik Gedung Roboh Akibat Gempa

Pemilik gedung dianggap tidak patuh aturan keselamatan saat melakukan pembangunan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 15 Des 2019, 16:03 WIB
Diterbitkan 15 Des 2019, 16:03 WIB
Gempa Albania
Orang-orang melihat kerusakan bangunan setelah gempa bumi di Durres, Albania barat, Selasa (26/11/2019). Gempa bumi bermagnitudo 6,4 mengguncang Albania, Selasa dini hari yang menyebabkan beberapa bangunan dan gedung permukiman runtuh. (AP Photo)

Liputan6.com, Durres - Sebanyak 51 orang tewas akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,4 yang mengguncang Albania pada 26 November. Bangunan-bangunan pun banyak yang roboh dadri 14 ribu orang menjadi tunawisma.

Gempa bumi memang merupakan bencana alam, tetapi polisi menemukan ada dua hotel roboh yang dibangun tidak sesuai aturan. Sebanyak sembilan orang pun diringkus polisi, termasuk pemilik dan orang-orang yang terlibat dalam pembangunan hotel.

Dilaporkan BBC, Minggu (15/12/2019), kejaksaan secara total mencari 17 orang yang terdiri atas kuli, insinyur, dan pejabat yang dicurigai tak patuh standar keselamatan. Delapan tersangka masih buron dan dicurigai ada yang kabur ke luar negeri.

Dua hotel yang dipermasalahkan berada di kota Durres. Kota yang berada di tepi laut itu kena dampak berat dari gempa yang terjadi beberapa waktu lalu.

Salah satu hotel dibangun secara ilegal, sementara satu hotel lagi dilegalkan dengan cara yang tidak wajar. Pembangunan ilegal marak terjadi di Albania setelah jatuhnya rezim komunis pada 1990.

Usai jatuhnya komunis, banyak warga Albania yang pindah ke perkotaan. Konstruksi bangunan pun banyak dilakukan tanpa pengawasan pemerintah, setelahnya banyak bangun yang dilegalkan.

Pada gempa yang terjadi akhir November lalu, kebanyakan korban tewas berada di kota Turres dan Thumane. Wilayah Balkan juga rentan terhadap aktivitas seismik karena berdekatan dengan garis sesar antara lempeng tektonik Eurasia dan Afrika.

Anggota-anggota Uni Eropa melalui Komisi Eropa berjanji akan mengadakan konferensi donor di Tirana, Albania, pada Januari 2020.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Korban Tewas Gempa Albania Capai 41 Orang, Termasuk Calon Menantu PM

Kristi Reci, calon menantu Perdana Menteri Albania Edi Rama jadi salah satu korban tewas akibat gempa. (Ist)
Kristi Reci, calon menantu Perdana Menteri Albania Edi Rama jadi salah satu korban tewas akibat gempa. (Ist)

Korban tewas dalam gempa bumi yang menghantam Albania pekan ini tercatat mencapai sedikitnya 41 orang, setelah ditemukannya sembilan mayat di bawah reruntuhan pada Kamis 28 November 2019

Gempa yang terjadi pada Selasa 26 November adalah yang terkuat yang pernah menghantam Albania dalam lebih dari tiga dasawarsa. 

Kawasan-kawasan yang paling kuat terkena gempa masih dinyatakan berbahaya, karena menjelang hari Kamis tengah hari, gempa susulan berkekuatan 5 pada skala Richter tercatat dekat desa Thumane. Menurut seorang pejabat, sejumlah gedung tampak rusak dan tidak aman untuk dihuni.

Bantuan untuk korban gempa mulai mengalir dari Prancis, Turki, Serbia dan Amerika.

Calon Menantu PM Albania Tewas Akibat Gempa

Calon menantu perempuan Perdana Menteri Albania Edi Rama adalah di antara puluhan orang yang tewas akibat gempa, kantor perdana menteri telah mengonfirmasi.

Kristi Reci, tunangan putra putra sang PM, Gregor Rama, tewas dalam gempa itu bersama orang tua dan saudara lelakinya.

Gregor Rama sebelumnya memposting sebuah story di Instagram, di mana ia menulis bahwa "di antara banyak korban, tragedi ini juga menimpa orang terdekat saya, bersama dengan saudara lelaki, ibu dan ayahnya," menambahkan bahwa kelompok tersebut "ditemukan di bawah reruntuhan."

Kristi Reci Pacar Anak PM Albania Jadi Korban Tewas Gempa

Kristi Reci, calon menantu Perdana Menteri Albania Edi Rama jadi salah satu korban tewas akibat gempa.
Kristi Reci, calon menantu Perdana Menteri Albania Edi Rama jadi salah satu korban tewas akibat gempa. (Ist)

Salah satu korban jiwa akibat gempa itu adalah Kristi Reçi, calon menantu Perdana Menteri Albania Edi Rama. Kristi merupakan tunangan putra sang PM, Gregor Rama. Dia meninggal dunia dalam gempa itu bersama dengan kedua orangtua dan adiknya.

Eduardo (54), Dolora (49), Klaus (21) serta Kristi (25), meninggal karena gempa dalam kondisi berpelukan satu sama lain. Jelas bahwa mereka tidak bsa menghindari bencana mematikan tersebut. 

Mereka ditemukan di bawah puing-puing bangunan setinggi 6 laintai di Durres. 

Tak hanya statusnya sebagai calon menantu PM Albania yang membuat ia disorot, tetapi juga jenjang kariernya.

Saat ini, Kristi telah lulus dari fakultas kedokteran dan ia seharusnya akan segera melayani masyarakat dengan menjadi seorang dermatologis. 

"Di antara para korban gempa adalah murid kami, almarhum Kristi Reçi. Baginya dan semua korban hari yang mengerikan ini; istirahat dalam damai dan belasungkawa untuk keluarga!" tulis Gjata, rektor di tempat Kristi belajar melalui laman Facebook-nya.

Kesedihan menggelayuti sang tunangan Gregor Rama, putra Perdana Menteri Albania Edi Rama.

Gregor Rama sebelumnya mengunggah sebuah cerita di Instagram dengan menulis, "Di antara banyak korban tragedi ini juga orang terdekat saya, bersama dengan saudara lelakinya, ibu dan ayah." Ia menambahkan, keluarga itu "ditemukan di bawah reruntuhan."

Berita kepergian Kritis Reçi mengejutkan teman-teman dan kerabatnya. "Sayangnya, di antara para korban adalah dokter kulit masa depan Kristi Reçi," demikian tulisan dedikasi dari Ordo Dokter Albania.

Dokter Monika Fida, seorang teman dekat Kritis menulis, "Anda menghancurkan jiwa saya, Kristi Reci! Mimpi terputus di tengah ... Dokter kulit masa depan ... RIP." 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya