Korban Tewas Topan Phanfone Saat Natal di Filipina Bertambah Jadi 41 Orang

Topan Phanfone alias Ursula menewaskan 41 orang. di Filipina.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Des 2019, 17:01 WIB
Diterbitkan 29 Des 2019, 17:01 WIB
Terjangan Topan Phanfone Kacaukan Perayaan Natal di Filipina
Warga mengarungi jalan raya yang banjir terjangan topan Phanfone di Ormoc City, Provinsi Leyte, Filipina, Rabu (25/12/2019). Topan membuat jutaan warga di negara yang mayoritas beragama Katolik itu merayakan Natal dengan kesedihan. (RONALD FRANK DEJON/AFP)

Liputan6.com, Manila - Topan Phanfone alias Ursula yang menerjang Filipina pada hari Natal tercatat telah memakan 41 korban jiwa. Jumlah korban bertambah dari 28 orang pada Jumat lalu, sementara kerugian materi diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah.

Dilaporkan AFP, Minggu (29/12/2019), topan Phanfone mengakibatkan puluhan ribu orang mengungsi, serta menerjang daerah-daerah wisata populer di Visayas, wilayah Filipina tengah.

"Kami berharap tidak ada lagi korban," ujar juru bicara bandan bencana alam nasional Mark Timbal. Meski demikian, ada 12 orang yang dilaporkan hilang.

Sejauh ini, 16 juta warga Filipina kena dampak dari topan Phanfone yang merusak 260 ribu rumah dan memaksa hampir 100 ribu orang untuk menyelamatkan diri di tempat pengungsian darurat.

Hingga hari Minggu, KBRI di Filipina menyebut tidak ada laporan WNI yang menjadi korban jiwa. Pihak KBRI juga sudah melakukan double-check dan memastikan tak ada WNI yang terdampak.

Angin topan Phanfone memiliki kecepatan hingga 200 km per jam. Topan ini masuk ke provinsi Samar Timur pada malam natal, sebelum melintasi wilayah tengah Filipina.

Manila Bulettin melaporkan topan Phanfone menerjang wilayah Kota Tacloban (provinsi Leyte) dan Cabucgayan (Biliran_ pada malam Natal. Ketika hari Natal, topan menerjang Pulau Gigantes dan Iloio (Iloio), Ibahay (Aklan), Pulau Semirara dan Caluya (Antique) dan Bulalacao (Mindoro Timur)

Alhasil, warga banyak yang memperingati hari natal di pusat evakuasi. Bila melihat skala kerusakan, ada kemungkinan para pengungsi tak bisa pulang hingga tahun baru.

Pemerintah memperkirakan topan Phanfone menimbulkan kerugian hingga USd 21 juta (Rp 292,9 miliar) di sektor pertanian dan infrastruktur. Listrik dan koneksi internet juga belum bisa diakses di semua daerah.

Topan itu meninggalkan Filipina pada Sabtu kemarin dalam keadaan reda menuju Laut China Selatan. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Baru Diterjang Topan Kammuri

Manila, Filipina, Topan Kammuri
Topan Kammuri mulai menyerang Manila, Filipina, Selasa (3/12/2019). (Bola.com/Zulfirdaus Harahap)

Awal bulan ini, Filipina juga baru dilanda Topan Kammuri yang menewaskan banyak orang akibat tertimpa pohon. 

 Topan Kammuri (atau Tisoy) yang melanda Filipina dilaporkan sudah menewaskan 17 orang dan melukai 18 orang. Dua orang juga dilaporkan hilang akibat tenggelam atau terbawa arus.

Menurut laporan terkini Manila Bulletin, sebanyak empat orang tewas di daerah Bicol, yakni Provinsi Sorsogon dan Camarines Sur ketika puncak topan terjadi pada Selasa kemarin.

Polisi daerah Bicol berkata satu orang meninggal akibat tenggelam dan satu orang meninggal di pusat evakuasi di Sorsogon, sementara dua orang lain tewas tenggelam di Camarines Sur.

Sebelumnya, ada pria berusia 33 tahun bernama Marco Paolo Ursua yang tewas di Camarines Sur karena tersetrum saat memperbaiki atap rumahnya.

Tujuh korban Topan Kammuri dilaporkan meninggal di daerah Mimaropa. Dua korban meninggal di Pulau Marinduque, dan ada lima korban lagi di Mindoro Timur.

Menurut jubir polisi wilayah Mimaropa, Letkol Imelda Tolentino, korban tewas adalah Jessie Santos (37) yang tewas akibat tertimpa pohon jatuh di Pinamalayan, Mindoro Timur, lalu ada Ildefonso delos Reyes (59) dengan kasus serupa di Baco, Mindoro Timur.

Korban Topan Kammuri tak hanya akibat banjir atau tertimpa pohon. Ada pula tiga korban yang meninggal akibat serangan jantung di wilayah Mimaropa, yakni Efren de Guzman (48), Dominador Lazo (64), dan Dominador Lontoc (81).

Lebih lanjut, Letkol Imelda Tolentino menyebut dua korban meninggal di Marinduque adalah Bernabe Minay (38) yang tewas tertimpa pohon kelapa, dan satu orang lagi meregang nyawa karena hiportemia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya