Liputan6.com, Jakarta - NASA mengkonfirmasi salah satu misteri seni modern terhebat di Australia. Marree Man, sebuah geoglif raksasa di sebuah wilayah terpencil di pedalaman Negeri Kanguru.
Seorang pilot menemukan geoglyph atau geoglif misterius sepanjang 2,6 mil dengan bentuk seorang pemburu dari Suku Aborigin pada tahun 1998. Sampai hari ini, tidak ada yang tahu bagaimana pola itu sampai di sana, terukir di Bumi.
Baca Juga
Marree Man mendapat perawatan pada tahun 2016, ketika sekelompok orang dari Kota Marree membuat garis untuk menjaga agar gambar pemburu itu tidak memudar akibat erosi. NASA kini membagikan gambar terbarunya yang diambil pada Juni 2019, menunjukkan keberhasilan upaya pelestarian mereka.
Advertisement
Sejauh ini, seperti dikutip dari CNN, Minggu (5/1/2020), tim restorasi yakin bahwa upaya pelestarian tersebut akan bertahan lebih lama. Mereka menciptakan alur angin, yang dirancang untuk memerangkap air dan mendorong pertumbuhan vegetasi, menurut NASA.
Mereka berharap pada akhirnya sosok pria pemburu itu akan berubah menjadi hijau, ditumbuhi tanaman.
Sejatinya banyak yang mencoba menemukan asal mula Marree Man. Tapi hasilnya nihil.
CNN sebelumnya melaporkan bahwa Dick Smith, pendiri Dick Smith Electronics dan Dick Smith Foods, memutuskan untuk memecahkan misteri tersebut pada tahun 2016. Selama dua tahun timnya meneliti semua bukti untuk melihat apa yang dapat mereka temukan.
Dia yakin geoglif itu buatan profesional, jadi pada tahun 2018 dia menawarkan hadiah $ 5.000 dolar Australia ($ 3.712) untuk siapa pun yang memiliki informasi mengenai hal tersebut.
Kendati demikian tak ada yang maju, tetapi beberapa orang percaya geoglif itu dibuat oleh seorang seniman yang tinggal di Alice Springs. Meskipun petunjuk lain menunjukkan penciptanya mungkin orang Amerika.
Apapun itu, Marree Man akan selalu jadi misteri.
Saksikan Juga Video Berikut Ini:
Geoglif Kuno Berbentuk Makhluk Hidup Ditemukan di Pasir Peru
Sebelumnya, para ilmuwan menemukan lebih dari 140 pola kuno yang diukir di atas pasir oleh orang-orang masa lampau Bumi di Peru. Mereka berharap dapat menemukan petunjuk mengenai cara orang-orang zaman dahulu hidup ribuan tahun lalu.
Seperti dilansir dari cnn.com pada Jumat 22 November 2019, para peneliti dari Yamagata University, Jepang menemukan gambar-gambar kuno, atau biasa dikenal sebagai geoglyph atau geoglif itu terukir di atas pasir.
Gambar-gambar tersebut diukir di atas pasir dataran pantai Peru, bentuknya menyerupai makhluk hidup atau benda lainnya.
Geoglif yang baru, bergabung dengan koleksi gambar misterius yang ada di Peru, dan dikenal sebagai Garis Nazca.
Sebelumnya, daerah itu dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1994 silam. Saat itu, hanya 30 geoglif yang sudah/berhasil diidentifikasi.
"Garis-garis ini, yang tergores di permukaan tanah antara 500 SM dan 500 SM, adalah di antara teka-teki arkeologi terbesar karena kuantitas, sifat, ukuran, dan kontinuitasnya," menurut daftar UNESCO.
Bentuk-bentuk tersebut tercipta dengan menghilangkan batu-batu hitam yang menutupi tanah, memperlihatkan pasir putih, kata para ilmuwan.
Kemudian, temuan tersebut dikategorikan ke dalam dua jenis utama berdasarkan pada bagaimana mereka mungkin diproduksi.
Advertisement