Liputan6.com, Jakarta Pemimpin Korea Utara yang juga Ketua Partai Buruh Korea (Worker's Party of Korea/WPK) Kim Jong-un mengirim surat kepada Presiden China Xi Jinping. Kim menyampaikan rasa simpati yang tulus kepada Xi Jinping yang merupakan Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (CPC), atas wabah Coronavirus baru di China, serta menawarkan bantuan.Â
Dalam surat yang ditandatanganinya, Kim mengatakan bahwa WPK, rakyat Korea Utara, serta dirinya sendiri menganggap wabah Coronavirus baru di China sebagai masalah mereka juga. Namun, Pemerintah Korea Utara memiliki keyakinan kuat bahwa di bawah kepemimpinan bijak Xi Jinping, CPC maupun pemerintah dan bangsa China pada akhirnya akan memenangi perang melawan wabah tersebut.
Baca Juga
Pemimpin tertinggi Korea Utara itu juga mengirimkan salam kepada semua anggota CPC dan staf medis yang berjuang di garis depan dalam melawan wabah ini. Dia menyampaikan rasa dukacita yang tulus kepada keluarga yang tertimpa musibah, serta memberikan dukungan bagi pihak China.
Advertisement
Dengan ramah, Kim meminta Xi untuk juga memperhatikan kesehatan diri sendiri, serta mendoakan perdamaian dan kebahagiaan bagi warga China, seperti dilansir Xinhua, Minggu (2/2/2020).
Menanggapi Kim, Xi mengatakan bahwa dia dengan tulus menghargai ucapan dukacita dan dukungan yang diberikan Kim, WPK, dan warga Korea Utara.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
304 Orang Tewas
Korban meninggal dunia akibat Virus Corona di seluruh wilayah daratan China hingga Minggu (2/2/2020) pagi telah mencapai 304 orang, sementara 322 lainnya dinyatakan sembuh sehingga diizinkan meninggalkan rumah sakit.
Laman resmi otoritas kesehatan setempat juga menyebut jumlah orang yang terinfeksi virus jenis baru yang dinamakan 2019-nCoV itu telah mencapai 13.858 orang dan 200 lainnya masih berstatus terduga.
Provinsi Hubei masih menjadi penyumbang terbesar dengan jumlah kematian 294 orang atau bertambah 45 orang dibandingkan dengan sehari sebelumnya dengan jumlah kesembuhan 215 orang.
Wuhan sebagai Ibu Kota Provinsi Hubei yang dianggap sebagai episentrum virus mematikan itu. Sebanyak 224 kasus kematian telah terjadi dengan 215 orang lainnya sudah meninggalkan rumah sakit karena sudah dinyatakan sembuh.
Advertisement