Liputan6.com, Tehran - Sebuah pesawat yang membawa para ahli medis PBB dan bantuan kesehatan telah mendarat pada Senin 2 Maret di Iran pada misi untuk membantu mengatasi wabah virus Corona.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, sebuah penerbangan tiba dari Dubai, membawa pasokan medis dan para ahli dalam misi pencarian fakta dan untuk "memberikan panduan untuk memperkuat dan meningkatkan respons terhadap wabah yang sedang berlangsung."
Jerman, Prancis, dan Inggris, mengatakan, mereka akan mengirim pasokan medis darurat termasuk peralatan pengujian, jas dan sarung tangan serta lima juta euro (US $ 5,5 juta) untuk membantu mengatasi wabah tersebut.
Advertisement
Melansir Channel News Asia, Selasa (3/3/2020), Beijing, yang juga merupakan penandatangan kesepakatan nuklir, mengatakan tim pakar dari China telah tiba Sabtu di Tehran "untuk memberikan bantuan yang dapat diberikan dalam hal pencegahan dan pengendalian epidemi dan bantuan medis".
Baca Juga
Ketika angka kematian resmi naik dari 12 menjadi 66, negara republik Islam itu menolak tawaran serupa dari AS, menolaknya sebagai suatu "propaganda".
Presiden AS Donald Trump pada hari Sabtu menawarkan: "Jika kita dapat membantu Iran dengan masalah ini, kita tentu bersedia melakukannya ... Yang harus mereka lakukan adalah bertanya."
Namun Tehran menolak tawaran itu, menuduh bahwa Trump, yang telah menjatuhkan sanksi dan kampanye "tekanan maksimum" terhadap Iran, menawarkan bantuan "untuk tujuan propaganda".
"Kami curiga dengan niat Amerika dan tidak mengandalkan bantuan ini," kata juru bicara kementerian luar negeri Abbas Moussavi, yang dikutip oleh media IRNA.
Hingga kini, kasus yang dikonfirmasi Iran melonjak pada Senin dari hari sebelumnya, dan mencapai 1.501, kata Wakil Menteri Kesehatan Alireza Raisi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Persediaan Menipis
WHO mengatakan telah mengirim "persediaan medis dan peralatan pelindung untuk mendukung lebih dari 15.000 pekerja perawatan kesehatan, serta cukup kit laboratorium untuk menguji dan mendiagnosis hampir 100.000 orang".
Karena barang-barang tersebut bernilai lebih dari US $ 300.000 - termasuk sarung tangan, masker bedah dan respirator - dimuat ke pesawat angkut Emirates di Dubai, Robert Blanchard dari WHO memperingatkan bahwa pasokan global mulai menipis.
"Apa yang kita lihat sekarang adalah permintaan telah sangat melebihi stok yang tersedia ... dan kami berjuang untuk mendapatkan akses terhadap lebih banyak persediaan."
Tim medis beranggotakan enam orang itu terdiri dari dokter, ahli epidemiologi, dan spesialis laboratorium untuk membantu Iran mendeteksi dan mengendalikan virus, kata Blanchard.
Manajer operasi WHO Nevien Attalla mengatakan pasokan itu adalah "pengiriman besar pertama yang mendukung respons terhadap Virus Corona".
"Iran adalah negara yang menantang. Anda tidak selalu memiliki persetujuan mudah untuk pergi," katanya.
Advertisement