Imbau Masyarakat Kerja dari Rumah, Donald Trump: Virus Corona Musuh Tak Terlihat

Gedung Putih telah mengeluarkan panduan dan aturan baru terkait pencegahan penyebaran Virus Corona COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 17 Mar 2020, 18:40 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2020, 18:40 WIB
Konferensi pers oleh Presiden AS Donald Trump terkait Virus Corona yang kasusnya terus meningkat di Amerika Serikat.
Konferensi pers oleh Presiden AS Donald Trump terkait Virus Corona yang kasusnya terus meningkat di Amerika Serikat. (Saul Loeb/AFP)

Liputan6.com, Washington - Gugus tugas dari Gedung Putih untuk melawan pandemi Virus Corona COVID-19 telah dikeluarkan pada Senin 17 Maret 2020. Pedoman 15 hari itu dikeluarkan dengan tujuan membatasi penyebaran penyakit di Amerika Serikat.

Menurut pedoman, negara-negara bagian yang memiliki bukti penyebaran virus oleh masyarakat harus menutup bar, restoran, dan ruang publik lainnya yang menjadi tempat orang berkumpul dalam jumlah besar. Pedoman ini juga menyarankan batas pertemuan untuk kelompok 10 orang atau kurang. Demikian seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (17/3/2020). 

"Pemerintahan saya merekomendasikan agar semua orang Amerika, termasuk yang muda dan sehat, bekerja untuk terlibat dalam sekolah dari rumah jika memungkinkan, menghindari berkumpul dalam kelompok lebih dari 10 orang, menghindari perjalanan yang bebas dan menghindari makan dan minum di bar, restoran, dan publik food court," kata Presiden Donald Trump.

"Kami memiliki musuh yang tak terlihat," kata Trump. "Ini yang buruk. Ini yang sangat buruk."

Dr Anthony Fauci dari Institut Kesehatan Nasional AS mengatakan bahwa sementara langkah-langkah ini mungkin tampak ketat, tetapi "itu bukan reaksi berlebihan".

Walaupun kelihatannya AS memiliki beberapa kasus, Fauci memperingatkan bahwa ini hanya kasus yang dikonfirmasi, dan ada kemungkinan lebih banyak. Pencegahan adalah kunci untuk menjaga agar situasi tetap terkendali, Fauci menambahkan.

"Kami berharap rakyat AS akan menganggap ini sangat serius."

Virus Corona telah menginfeksi setidaknya 170.000 orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 6.500, menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins. AS memiliki hampir 3.500 kasus virus yang dikonfirmasi dan 68 kematian dikonfirmasi, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Bantuan Dana Pemerintah AS

Kunjungan Donald Trump dengan otoritas layanan kesehatan AS terkait uji Virus Corona di Atlanta.
Kunjungan Donald Trump dengan otoritas layanan kesehatan AS terkait uji Virus Corona di Atlanta. (AP Photo/Alex Brandon)

Legislator AS telah bekerja untuk mengeluarkan bantuan kepada orang-orang dan pelaku bisnis. Pasar saham AS berada dalam spiral ke bawah karena pemerintah dunia membatasi perjalanan dan perdagangan.

Kongres meloloskan pada awal bulan ini terkait bantuan senilai $ 8,3 miliar untuk membantu pengembangan alat pengujian dan program lebih lanjut untuk persiapan menghadapi virus.

Ketika negara bagian, seperti New York dan Ohio, mengumumkan penutupan restoran dan bar, banyak yang khawatir bahwa staf industri jasa akan menjadi yang paling terdampak.

Sementara Kongres telah menjanjikan bantuan kepada mereka yang tidak memiliki cuti berbayar, 54 persen pekerja AS tidak akan dikenakan perlindungan untuk cuti sakit yang dibayar berdasarkan tagihan bantuan yang disahkan oleh DPR pada Sabtu pagi. Tagihan itu hanya mensyaratkan perusahaan dengan kurang dari 500 karyawan untuk memberikan cuti berbayar.

Trump mengatakan bahwa Senat kini sedang mempertimbangkan aspek RUU ini ketika diminta pada konferensi pers untuk mengumumkan pedoman tersebut.

Pemerintah AS juga mengumumkan peluncuran alat uji Virus Corona yang dikembangkan dengan cepat, yang dibuat oleh industri swasta bersamaan dengan CDC.

"Kami memiliki saran-saran kuat. Itu menjadi sedikit otomatis ... Aku tidak akan mengatakan bisnis restoran sedang booming."

Pasar saham AS anjlok sekitar 3.000 poin setelah Trump mengumumkan bahwa krisis bisa berlangsung hingga Agustus. Meski begitu, Trump mengatakan dia tidak ingin mengklasifikasikan penurunan ini sebagai suatu resesi.

"Kami menantikan hari kami dapat kembali normal," kata Trump.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya