Angka Kematian Akibat Corona COVID-19 di Italia Kini Sudah Lebih Tinggi dari China

Ironis, mengetahui bahwa kini angka kematian akibat Virus Corona COVID-19 di Italia sudah lebih tinggi dibandingkan di China, di mana pusat pandemi bermula.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 20 Mar 2020, 05:29 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2020, 05:29 WIB
1.000 Tamu Hotel di Spanyol Dikarantina Imbas COVID-19
Seorang petugas polisi berdiri di depan hotel H10 Costa Adeje Palace di mana sebuah ambulans diparkir di Tenerife, Canary Island, Spanyol, Selasa, (25/2/2020). Hotel ini diisolasi setelah salah satu kliennya, turis Italia, dinyatakan positif mengalami kontraksi dengan virus corona. (AP Photo)

Liputan6.com, Roma - Virus Corona COVID-19 kini telah mengakibatkan lebih banyak kasus kematian lagi di Italia daripada di negara lain mana pun, setelah kematian di sana meningkat 427 dalam sehari.

Melansir BBC, Jumat (20/3/2020), jumlah kematian sekarang mencapai 3.405, lebih banyak dari di China di mana virus itu bermula tahun lalu.

Ada 3.245 kematian yang dilaporkan di China, sehingga membuat selisih hingga 160 kasus dengan di Italia. 

Status lockdown yang diberlakukan pada 12 Maret di Italia telah diperpanjang melampaui tanggal semestinya, yaitu 25 Maret. Hampir semua orang Italia kini diminta untuk tinggal di rumah. Terlepas dari langkah-langkah ini, jumlah kasus baru dan kematian terus meningkat.

Ada 220.000 kasus Virus Corona COVID-19 di seluruh dunia dengan lebih dari 9.000 kematian.

China mengonfirmasi bahwa tidak ada kasus domestik baru pada hari Rabu untuk pertama kalinya sejak wabah dimulai. Tetapi, melaporkan 34 kasus baru di antara orang-orang yang baru saja kembali ke negara itu.

Jumlah kasus di China yang kini mencapai lebih dari 81.000, masih jauh lebih tinggi daripada di Italia, yang memiliki 41.035 kasus. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Upaya Italia

Italia Isolasi Warga Kota Lombardy
Taman Luna yang ditutup di Mantova, Lombardia, Italia pada 8 Maret 2020. Italia memberlakukan isolasi untuk wilayah Lombardia utara dan 14 provinsi di sekitarnya dalam upaya mengendalikan penyebaran virus corona, kata Perdana Menteri Giuseppe Conte pada Minggu (8/3). (Xinhua/Elisa Lingria)

Italia telah menutup sebagian besar bisnis dan melarang pertemuan publik secara nasional pada 12 Maret sebagau upaya menghentikan penyebaran virus.

Bar, restoran, dan sebagian besar toko telah tutup, seperti halnya sekolah dan universitas.

Status lockdown pun telah diperpanjang, dan Perdana Menteri Giuseppe Conte mengatakan telah membantu mencegah "runtuhnya sistem".

Tetapi dia mengatakan kepada surat kabar Corriere della Sera bahwa "kita tidak akan dapat segera hidup kembali seperti sebelumnya" bahkan ketika virus itu berakhir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya