Bantu Perangi Corona COVID-19, Pangeran Harry-Meghan Markle Sumbang Rp 1,7 Miliar

Dalam rangka memerangi pandemi Virus Corona COVID-19, Pangeran Harry dan Meghan Markle menyumbangkan keuntungan dari pernikahan kerajaan mereka ke sebuah badan amal.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 17 Apr 2020, 17:05 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2020, 17:05 WIB
Meghan Markle dan Pangeran Harry
Meghan Markle dan Pangeran Harry (Foto: © AFP)

Liputan6.com, London - Pangeran Harry dan Meghan Markle memberikan sumbangan besar untuk bantuan mengatasi Corona COVID-19. Pasangan itu, yang telah meninggalkan peran resmi kerajaan memilih untuk menyumbangkan keuntungan dari pernikahan kerajaan mereka ke sebuah badan amal.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (17/6/2020), pasangan ini memberikan US$ 112.000 atau setara Rp 1,74 miliar kepada Feeding Britain -- sebuah organisasi Inggris yang berupaya mengurangi kelaparan di negara itu.

Menurut beberapa laporan, telah disepakati bahwa kelebihan dana yang dihasilkan dari pernikahan kerajaan akan digunakan untuk amal yang dipilih oleh pasangan tersebut.

Sehubungan dengan pandemi, pasangan itu turut memberikan bantuan kepada organisasi yang menaungi masalah krisis kesehatan Corona COVID-19.

Selain itu, Uskup Agung Canterbury yang meresmikan pernikahan Harry dan Meghan adalah presiden Feeding Britain.

Meski sudah tidak tinggal di Inggris Harry dan Meghan juga secara aktif memberikan bantuan makanan kepada orang-orang miskin dan mengalami gangguan kesehatan mental.

Pasangan ini menghabiskan dua hari menjadi sukarelawan dengan organisasi Los Angeles Project Angel Food, mengirimkan makanan dan barang-barang untuk membantu warga di tengah krisis.

Sementara itu, miliarder Inggris Hugh Grosvenor, Duke of Westminster, menyumbang US$ 12,5 juta membantu menghentikan penyebaran Corona COVID-19 di Inggris.

Grosvenor adalah teman dekat Pangeran William dan Kate Middleton dari Inggris. US$ 6,2 juta akan diberikan kepada NHS Charities Together untuk membuat sebuah yayasan yang mendukung para pekerja Layanan Kesehatan Nasional dan keluarga mereka.

US$ 3,8 juta lagi akan digunakan untuk penelitian dan pengembangan medis penemuan vaksin Virus Corona dan US$ 2,5 juta akan digunakan untuk amal dan organisasi yang membantu orang-orang yang menghadapi dampak ekonomi dan sosial terbesar dari pandemi Virus Corona.

Kembali pada Maret lalu, Grosvenor telah menyumbangkan US$ 3,1 juta untuk amal yang memberi makan keluarga yang membutuhkan di tengah wabah.

Simak video pilihan berikut:

Lockdown Inggris Diperpanjang

Ilustrasi London.
Ilustrasi London. (iStockphoto)

Status lockdown di Inggris akibat pandemi Virus Corona COVID-19 akan berlanjut untuk "setidaknya" tiga minggu ke depan.

Menteri Luar Negeri, Dominic Rabb mengatakan dalam briefing hariannya bahwa suatu tinjauan telah menyimpulkan bahwa tindakan itu sekarang akan berisiko membahayakan kesehatan masyarakat dan ekonomi.

"Kami masih belum menurunkan tingkat infeksi sejauh yang kami butuhkan," katanya.

Melansir BBC, Jumat (17/4/2020), hal ini terjadi ketika Inggris mencatat 861 kematian akibat Virus Corona baru di rumah sakit, menjadikan totalnya menjadi 13.729.

Pembatasan ketat pada kehidupan sehari-hari, seperti mengharuskan orang untuk tinggal di rumah, menutup banyak bisnis dan mencegah pertemuan lebih dari dua orang  diperkenalkan sejak 23 Maret, ketika pemerintah mulai mencoba membatasi penyebaran Virus Corona baru.

Sedangkan itu, para menteri diharuskan oleh hukum untuk menilai apakah aturan itu berfungsi dan berdasarkan saran ahli, pantauan harus dilakukan setiap tiga minggu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya