Gubernur New York Minta Demonstran Kasus George Floyd Jalani Tes Corona COVID-19

Gubernur New York Andrew Cuomo mengungkap, demonstrasi kasus George Floyd dapat mempercepat penyebaran virus corona COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jun 2020, 20:12 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2020, 20:10 WIB
Demo Kematian George FLoyd Masih Berlanjut di AS
Seorang demonstran merusak mobil polisi saat unjuk rasa di dekat Gedung Putih di Washington (31/5/2020). Demonstran turun ke jalan-jalan di New York City memprotes kematian George Floyd pada (25/5) setelah dijepit di leher oleh seorang petugas kepolisian Minneapolis. (AP Photo/Alex Brandon)

Liputan6.com, Jakarta - Demonstrasi terjadi di sejumlah negara bagian Amerika Serikat memprotes kematian George Floyd oleh polisi Minnesota. Gubernur New York Andrew Cuomo mengungkap, demonstrasi itu dapat mempercepat penyebaran virus corona COVID-19.

Cuomo pun mendesak para pengunjuk rasa untuk menjalani tes COVID-19. Terlebih, hasil autopsi jasad George Floyd menyatakan pria keturuna Afrika-Amerika itu positif Virus Corona COVID-19.

"Saya bukan orang yang suka panik, saya hanya melihat jumlahnya," kata Cuomo. Ia mencatat bahwa 30.000 diperkirakan hadir dalam aksi tersebut.

"Banyak yang menggunakan masker. Tetapi tidak ada jaga jarak sosial. Polisi ada di depan wajah mereka ... jika Anda ikut aksi tersebut, tolong ikuti tes," imbau Cuomo.

Pejabat di Chicago pekan ini menyampaikan kekhawatiran serupa dan meminta para demonstran untuk mengisolasi diri selama 14 hari.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

New York Buka Kembali Kegiatan Ekonomi

Demo Kematian George FLoyd Masih Berlanjut di AS
Seorang pria memegang skateboard bertuliskan nama George Floyd ketika berunjuk rasa dalam mendukung Floyd dan Regis Korchinski-Paquet dan protes terhadap rasisme, ketidakadilan dan kebrutalan polisi, di Vancouver (31/5/2020). (Darryl Dyck/The Canadian Press via AP)

Cuomo mengatakan kekhawatirannya soal peningkatan penyebaran Virus Corona selama demonstrasi tidak akan mengurungkan rencana untuk pembukaan kembali fase regional di negara bagian tersebut.

Dengan kebijakan itu, New York City akan membuka kembali kegiatan ekonomi secara terbatas mulai Senin. Kegiatan tahap dua, yang dikatakan Wali Kota New York City Bill de Blasio dapat dimulai awal Juli, akan mencakup makan di ruang terbuka restoran.

Dengan lebih banyak warga yang menggunakan masker, negara bagian tersebut membuat kemajuan signifikan dalam memutus penyebaran virus, yang terlihat pada penurunan angka orang yang dinyatakan positif COVID-19 selama enam pekan terakhir menjadi dua persen dari 26 persen, katanya, seperti dilansir Antara, Jumat (5/6/2020).

Jumlah pasien COVID-19 yang dirawat inap di rumah sakit juga terus menurun, ia menambahkan.

Simpati

Foto George Floyd. (Christine T. Nguyen/Minnesota Public Radio via AP)
Foto George Floyd. (Christine T. Nguyen/Minnesota Public Radio via AP)

Cuomo saat menggelar konferensi pers harian COVID-19 menyampaikan simpati kepada demonstran. Ia menyebut kematian Floyd pada 25 Mei, selama penahanan polisi di Minneapolis, sebagai pembunuhan dan menambahkan, "Saya juga marah."

"Ini adalah metafora untuk rasisme sistemik dan ketidakadilan yang telah kita saksikan," tambahnya.

Menyusul protes, yang tidak hanya terjadi di Kota New York, tetapi juga di kota Bufallo, Albany, Rochester dan Syracuse, Cuomo mengatakan negara bagian tersebut akan melangsungkan "momen simbolik" berupa kegiatan mengheningkan cipta ada pukul 18.00 GMT untuk bersama-sama merasakan kesedihan dan membangun pengertian.

"Ini adalah ketidakadilan yang seharusnya tidak pernah terjadi lagi," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya