Liputan6.com, Jakarta- Berita terkait fenomena Strawberry Full Moon mengalami gerhana Bulan Penumbra pada Sabtu dini hari ternyata mencuri perhatian. Menjadi salah satu isu terpopuler di kanal Global Liputan6.com hari ini.
Berita populer lainnya adalah mengenai kisah mendebarkan seorang WNI dari Jakarta yang bepergian ke Australia saat Pandemi Corona COVID-19.
WNI bernama Rika Shears, dan suaminya Thomas Shears dari negara bagian Victoria memutuskan pulang ke Australia pada akhir pekan lalu.
Advertisement
Artikel yang jadi sorotan lainnya membahas tentang penyebab kematian George Floyd, saat salah satu hasil autopsi menunjukkan ia positif Corona COVID-19.
Berikut ini tiga artikel terpopuler kanal Global dalam Top 3 Global Liputan6.com edisi Sabtu, (6/6/2020):
Saksikan Video Berikut Ini:
1. Lihat Langit, Strawberry Full Moon Alami Gerhana Bulan Penumbra Sabtu Dini Hari
Jangan lupa untuk menengok ke langit pada Sabtu 6 Juni 2020 dini hari nanti. Ada fenomena astronomi menanti Anda!
6 Juni dini hari, akan terjadi Strawberry Full Moon. Selain itu juga Gerhana Bulan Penumbra.
"Puncak fenomena ini (Strawberry Full Moon) terjadi pada pukul 02.12 Waktu Indonesia Barat (WIB) pada jarak 369.005 kilometer dari pusat Bumi," demikian menurut informasi dari Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) seperti dikutip Jumat (6/6/2020).
Advertisement
2. Kisah Mendebarkan WNI dari Jakarta ke Australia Saat Pandemi Corona COVID-19
WNI bernama Rika Shears, asal Jawa Barat, dan suaminya Thomas Shears dari negara bagian Victoria memutuskan pulang ke Australia pada akhir pekan lalu.
Sejak awal pandemi Virus Corona COVID-19, Pemerintah Australia sudah melarang warga asing masuk ke negaranya, dan sebaliknya mengimbau warganya yang masih ada di luar negeri untuk pulang.
Tak mau dipisahkan dari Thomas, Rika memilih ikut suaminya untuk pulang ke Victoria, negara bagian dengan ibu kota Melbourne.
3. Positif Corona, Kematian George Floyd karena COVID-19?
George Floyd meninggal dunia setelah merintih tak bisa bernapas karena lehernya ditindih lutut polisi yang membekuknya. Kematiannya menimbulkan gelombang protes hampir di seluruh Amerika Serikat.
Fakta terbaru mengungkap, George Floyd teruji positif COVID-19 berdasarkan hasil autopsi, namun infeksi virus corona itu tidak menjadi penyebab kematiannya. Fakta tersebut tercantum dalam laporan setebal 20 halaman penuh yang dibuka kepada publik oleh Kantor Pengujian Medis Wilayah Hennepin, seperti dikutip dari Time, Jumat (5/6/2020).
Sebagai catatan di dalam laporan tersebut, dituliskan bahwa sampel cairan tenggorokan dari jenazah Floyd kembali teruji positif COVID-19, setelah ia teruji positif pada 3 April atau hampir delapan pekan sebelum kematiannya.
Advertisement