Uni Emirat Arab Sumbang 1.000 Ton APD ke Seluruh Dunia

Sumbangan Uni Emirat Arab (UEA) memberi dampak positif bagi 1 juta dokter yang menangani kasus Virus Corona COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 30 Jun 2020, 10:44 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2020, 06:15 WIB
UEA AID: Sumbangan medis dari Uni Emirat Arab.
UEA AID: Sumbangan medis dari Uni Emirat Arab. Dok: Kedubes Uni Emirat Arab

Liputan6.com, Dubai - Uni Emirat Arab telah memberikan total sumbangan lebih dari 1.000 ton alat pelindung diri (APD) ke seluruh dunia. Program ini merupakan bentuk dari kerja sama internasional UEA untuk bersama-sama melawan pandemi Corona (COVID-19). 

Sumbangan lain yang diberikan UEA berupa bantuan medis dan makanan. Menteri Negara untuk Kerjasama Internasional UEA, Reem binti Ibrahim Al Hashimy, berkata negaranya ingin menggalang solidaritas dunia dalam menghadapi pandemi tanpa memandang agama, ras, atau ideologi penerima. 

"Dengan nilai-nilai penghormatan terhadap kemanusiaan kita bersama, dan keinginan untuk membantu mereka yang membutuhkan, UEA menegaskan kembali visi Yang Mulia Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, Bapak Pendiri UEA, yang percaya pada tanggung jawab kolektif untuk membantu sesama,” ujar Menteri Reem dalam pernyataan resmi dari Kedutaan Besar Uni Emirat Arab, Selasa (30/6/2020). 

Para pemimpin UEA, yakni Presiden UEA Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, Perdana Menteri Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, dan Putra Mahkota Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan memberi dukungan penuh pada sumbangan internasional ini. 

"Mereka melipatgandakan upaya dalam membantu semua pihak yang membutuhkan sesuai dengan apa yang kita bisa," kata Reem. 

UEA berkomitmen memberikan bantuan pada saat dibutuhkan untuk 70 negara, termasuk China, Italia, Inggris, Iran, Pakistan, Brasil, Rusia, Yaman, dan Afghanistan.

Selain itu, UEA bermitra dengan berbagai organisasi internasional untuk meningkatkan efektivitas dan jangkauan bantuan kemanusiaan. Pusat kemanusiaan terbesar di dunia, yaitu Kota Kemanusiaan Internasional Dubai (DIHC), telah menggerakkan respons COVID-19 dimana sekitar 80 persen pasokan yang disediakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) transit melalui area tersebut.

Dengan memanfaatkan posisi geografis Uni Emirat Arab dan infrastruktur logistik yang sangat baik, DIHC berfungsi sebagai platform bantuan yang strategis.

Pada tanggal 4 Mei, bekerja sama dengan Program Pangan Dunia PBB (WFP), UEA juga meluncurkan program “jembatan udara internasional” untuk menyediakan jalur bagi kesehatan esensial dan pasokan kemanusiaan bagi negara-negara yang berjuang menghadapi dampak COVID-19.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Mencari Vaksin

20160628-Ilustrasi-Vaksin-iStockphoto
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Di saat yang sama, UEA juga mengambil bagian dalam konferensi global yang diadakan oleh para pemimpin Eropa untuk mengumpulkan 7,5 miliar euro untuk menemukan, memproduksi, dan mendistribusikan vaksin untuk COVID-19.

Selain itu, sejalan dengan upaya UEA untuk berkontribusi pada komunitas ilmiah global tentang COVID-19, UEA telah berbagi sekuensing genom (genomic sequencing) dan data mutasi dengan berbagai basis data global, termasuk sumber terbuka genom COVID-19 berbasis data Nexstrain, untuk membantu para ilmuwan di seluruh dunia dalam melacak penyebaran wabah.

Melalui penyediaan APD, berbagi informasi tentang urutan genetik, dan memastikan bahwa vaksin sampai kepada semua pihak yang membutuhkan, UEA akan terus menjadi mitra yang andal sekaligus suara untuk kebaikan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya