AS 11 Kali Catat Rekor Infeksi Corona COVID-19 Harian Dalam Sebulan

pada 17 Juli, berbagai negara bagian AS telah melaporkan lebih dari 76.400 kasus. Penambahan itu merupakan yang kedua kalinya yang melebihi 70.000, dan ke-11 kalinya dalam sebulan mencatat rekor harian baru.

oleh Natasha Khairunisa AmaniLiputan6.com diperbarui 19 Jul 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2020, 16:00 WIB
Kasus COVID-19 di AS Tembus 3 Juta
Para penumpang mengenakan masker berjalan di Grand Central Terminal di New York, 8 Juli 2020. Jumlah kasus COVID-19 di AS telah melampaui angka 3 juta pada Rabu (8/7), tepatnya 3.009.611 kasus hingga pukul 11.34 waktu setempat, menurut lembaga CSSE di Universitas Johns Hopkins. (Xinhua/Wang Ying)

Liputan6.com, Washington D.C- AS terus mencatat rekor lonjakan kasus harian. Hingga saat ini, Negeri Paman Sam tersebut masih merupakan negara dengan jumlah infeksi dan kematian terbanyak di dunia akibat Corona COVID-19. 

Berbagai negara bagian di AS pada 17 Juli telah melaporkan lebih dari 76.400 kasus Corona COVID-19. Penambahan kasus baru itu merupakan yang kedua kalinya yang melebihi 70.000, dan ke-11 kalinya dalam sebulan mencatat rekor harian baru.

AS memiliki lebih dari 3,67 juta kasus dari 14,1 juta kasus Virus Corona di dunia, yang sebagian besar karena lonjakan jumlah di beberapa negara bagian diantaranya adalah Arizona, California, Florida, Georgia dan Texas, menurut statistik John Hopkins University.

Kenaikan jumlah infeksi itu terjadi sementara AS belum mempunyai rencana nasional yang jelas guna mengendalikan penyebaran Virus Corona. 

Selain itu, juga tidak adanya kewajiban bagi masyarakat untuk mengenakan masker di tempat umum.

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News yang akan ditayangkan pada Minggu (19/7), Presiden AS Donald Trump mengatakan, "Saya ingin orang-orang memiliki kebebasan tertentu," demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (19/7/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

Seruan dari Sekjen PBB Antonio Guterres

Sekjen PBB, Antonio Guterres.
Sekjen PBB, Antonio Guterres. (Source: AP)

Pada 18 Juli, Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan diakhirinya ketidakseimbangan di seluruh dunia yang memicu protes-protes anti-rasisme dan semakin besarnya risiko terpapar oleh Virus Corona.

Sekjen Antonio Guterres menyampaikan dalam sebuah acara di Johannesburg, "COVID-19 disamakan dengan X-ray, memperlihatkan tulang yang retak dalam masyarakat yang kita bangun."

Acara tersebut digelar dalam rangka memperingati hari kelahiran mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela.

Guterres juga menegaskan bahwa 26 orang terkaya di dunia memiliki kekayaan setara dengan separuh populasi dunia, dan menuding negara-negara maju menyimpan kekayaan untuk diri sendiri dan "gagal memberi dukungan yang diperlukan untuk membantu dunia berkembang melalui masa yang berbahaya ini."

Brazil juga telah menyusul AS sebagai negara dengan kasus infeksi Virus Corona terbesar di dunia yang mencapai dua juta kasus, lalu India yang berada di urutan ketiga dengan satu juta infeksi, menurut data Universitas Johns Hopkins.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya