Menhan Inggris: China dan Rusia Ancaman di Angkasa Luar

Inggris khawatir atas uji satelit Rusia karena melibatkan peluncuran proyektil yang "mirip senjata". Kekhawatiran serupa juga ditujukan kepada China.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jul 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2020, 09:00 WIB
Ilustrasi Bendera Inggris
Ilustrasi bendera Inggris (iStock)

Liputan6.com, London - Inggris akan memperkuat kemampuannya untuk menghadapi ancaman Rusia dan China di luar angkasa sebagai bagian dari evaluasi kebijakan luar negeri, keamanan, dan pertahanan yang dilakukan oleh pemerintah, kata Menteri Pertahanan Ben Wallace, Sabtu (25/7).

Pemerintah Inggris pada Kamis (23/7) mengungkapkan kekhawatiran terhadap uji satelit Rusia karena melibatkan peluncuran proyektil yang "mirip senjata".

"Kita pada minggu ini telah diingatkan oleh adanya ancaman Rusia terhadap keamanan nasional, khususnya setelah tes provokatif proyektil yang mirip senjata dari sebuah satelit, dan (tes, red) itu mengancam lalu lintas luar angkasa yang damai," kata Wallace dalam kolomnya di koran The Sunday Telegraph, dikutip dari Antara (27/7/2020).

Ia menambahkan bahwa China juga menebar ancaman yang sama.

"China, juga, mengembangkan senjata luar angkasa yang merusak dan dua negara itu meningkatkan kekuatan mereka. Langkah demikian menunjukkan betapa pentingnya evaluasi terhadap kebijakan yang saat ini ditempuh pemerintah (Inggris)," kata dia.

Ketegangan antara Inggris dan Rusia memuncak dalam beberapa pekan terakhir. Otoritas di London menjatuhkan sanksi baru terhadap Moskow karena mencurigai sejumlah warga Rusia berupaya ikut campur dalam pemilihan umum tahun lalu.

Inggris juga menuding Rusia berusaha meretas informasi mengenai pengembangan vaksin.

Dalam kesempatan terpisah, Inggris pada Senin pekan ini mengumumkan pihaknya akan menunda kerja sama ekstradisi dengan China terkait penetapan undang-undang keamanan baru di Hong Kong.

Perdana Menteri Boris Johnson pada awal Juli 2020 juga memerintahkan penghentian keterlibatan perusahaan teknologi asal China, Huawei Technologies, dari seluruh pengembangan jaringan 5G di Inggris sampai akhir 2027.

China menuding Inggris sebagai kaki tangan Amerika Serikat. Sebelum ada kemelut dua pihak, Inggris pernah menginginkan China sebagai sumber utama investasi sejumlah proyek infrastruktur Inggris.

Surat kabar The Mail on Sunday memberitakan PM Johnson berencana mempelajari kembali UU makar Inggris demi mengantisipasi ancaman China dan Rusia.

Langkah itu kemudian akan ditindaklanjuti dengan penyusunan UU Makar baru, penetapan UU Spionase baru dan revisi UU Rahasia Negara.

 

Simak video pilihan berikut:

Rusia Dituduh Uji Coba Senjata di Angkasa Luar oleh AS dan Inggris

Roket peluncuran Soyuz-2.1v membawa satelit pengintai militer Rusia ke orbit Bumi. Peluncuran dilaksanakan dari Plesetsk Cosmodrome pada 25 November 2019, kata Kementerian Pertahanan Rusia (kredit: Roscosmos)
Roket peluncuran Soyuz-2.1v membawa satelit pengintai militer Rusia ke orbit Bumi. Peluncuran dilaksanakan dari Plesetsk Cosmodrome pada 25 November 2019, kata Kementerian Pertahanan Rusia (kredit: Roscosmos)

Rusia menolak tuduhan dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris baru-baru ini, atas dugaan 'pengujian persenjataan anti-satelit di angkasa luar' --menyebutnya keliru dan "terdistorsi".

"Pengujian yang dilakukan [pada 15 Juli] tidak menciptakan ancaman bagi pesawat ruang angkasa lainnya," kata Kementerian Pertahanan Rusia, seraya menambahkan bahwa itu tidak melanggar hukum internasional, demikian seperti dikutip dari BBC (25/7/2020).

Moskow mengatakan sebelumnya bahwa mereka telah menggunakan teknologi baru untuk melakukan pemeriksaan pada peralatan ruang angkasa Rusia.

Tetapi AS dan Inggris mengatakan mereka khawatir tentang aktivitas satelit Negeri Beruang Merah.

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya