Liputan6.com, Algarve Presiden Portugal, Marcelo Rebelo de Sousa telah menyelamatkan dua wanita yang mengalami kejadian mengerikan di pantai Praia do Alvor, Algarve karena kayak yang mereka gunakan terbalik. Rebelo de Sousa saat itu sedang berlibur di Algarve dalam upaya untuk mempromosikan pariwisata di sana.
Saat melihat kedua wanita tersebut, presiden berenang ke arah mereka yang saat itu hampir tenggelam. Dia mengatakan kepada wartawan bahwa kedua wanita tersebut tersapu ombak dari pantai hingga ke teluk.
Melansir BBC, Selasa (18/8/2020), saat kejadian itu, orang nomor satu di Portugal itu baru saja selesai wawancara dengan wartawan di pantai Praia do Alvor.
Advertisement
Rekaman video menangkap saat dia berenang ke laut untuk membantu mereka. Seorang pria lain sudah ada di sana, mencoba membantu membalikkan kayak bersama dengan seseorang yang berada di jet ski.
Pria di jet ski itu kemudian berhasil menarik kayaknya kembali ke pantai.
Sebelum aksi heroiknya, Presiden Marcelo Rebelo de Sousa tangah mempromosikan tempat pariwisata di negaranya. Karena perekonomian Portugal sangat bergantung pada industri tersebut, yang sangat terpengaruh karena pandemi Virus Corona COVID-19.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Wanita Tersebut Berasal dari Pantai Lain
Menurut keterangan, kedua wanita tersebut berasal dari pantai yang lain."Karena ada arus barat yang sangat besar, mereka diseret keluar, diputar balik, digulung ombak yang menyebabkan kayak tidak bisa memutar, atau mungkin memanjat di atasnya, atau bahkan berenang. " jelas Marcelo Rebelo de Sousa kepada media lokal.
Presiden Marcelo Rebelo de Sousa mengatakan dia dibantu oleh seseorang lainnya di jet ski. Tak lupa dia mengingatkan kedua wanita tersebut harus berhati-hati di masa depan.
Portugal saat ini diketahui merupakan daftar negara yang telah dibebaskan oleh pemerintah Inggris dari masa karantina. Negara ini sangat populer di kalangan wisatawan Inggris, dengan hampir tiga juta pengunjung Inggris setahun.
Lebih banyak turis dari Inggris pergi ke Algarve setiap musim panas daripada dari negara lain.
Â
Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul
Advertisement