Liputan6.com, Jakarta - Acara Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) menjadi sorotan karena dihadiri Duta Besar Palestina Zuhair Al-Shun. Ternyata, Dubes Zuhair mengira acara itu merupakan perayaan hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus.Â
Dubes Zuhair langsung meninggalkan acara begitu mendapat informasi acara KAMI memiliki nuansa politik, akan tetapi fotonya sudah keburu viral di media sosial. Ia kini hanya bisa menyayangkan hal tersebut.Â
Advertisement
Baca Juga
"Saya sudah clear bahwa jika itu acara kemerdekaan saya tak keberatan foto saya diambil. Tapi jika saya tahu bahwa ini masalah serius dan pihak oposisi melawan pemerintah, maka saya tak akan datang dan foto saya tak akan diambil," ujar Dubes Zuhair kepada Liputan6.com, Jumat (21/8/2020). Â
Foto Dubes Palestina yang viral dibagikan oleh akun @AdhieMassardi pada sekitar pukul 10 pagi tanggal 18 Agustus kemarin. Pada foto itu, tampak Dubes Zuhair ada di barisan depan sambil memakai masker.Â
DUBES PALESTINA (masker hijau) disebelah Prof Sri Edi Swasono dan istri, hadiri Deklarasi KAMI.... pic.twitter.com/5EuSyV5vpk
— ADHIE M MASSARDI (@AdhieMassardi) August 18, 2020
Dubes Zuhair mengaku awalnya duduk di bagian belakang, kemudian ia diminta agar pindah ke bagian depan. Usai menyanyi lagu kebangsaan Indonesia, Dubes Zuhair membaca pesan di telepon genggamnya yang menyebut acara KAMI bersifat politik.Â
Ia lantas langsung pergi tanpa pamit.
"Saya di sana hanya 5 menit dan kemudian saya meninggalkan acara. Sudah selesai. Selesai. Tak ada penjelasan lain dan makna lain dari kehadiran saya. Saya harap saudaraku dan semua media dapat memahami hal ini," ujar Dubes Palestina.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Surat Klarifikasi Kedubes Palestina
Pada klarifikasi resmi Kedubes Palestina, mereka menyebut hanya hadir selama 5 menit dan mengira deklarasi KAMI adalah acara 17 Agustus:
Klarifikasi tentang apa yang diberitakan media perihal Duta Besar Negara Palestina yang menghadiri undangan yang disampaikan oleh Bapak Din Syamsuddin, Ketua Persatuan Persahabatan Indonesia Palestina.
Kami ingin menegaskan bahwa partisipasi kami berdasarkan pada pemahaman bahwa acara tersebut adalah acara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia dan bukan yang lainnya. Kehadiran kami di acara tersebut hanya berlangsung selama 5 menit, ketika menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia yang itu adalah sesuatu yang sakral bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kami di Palestina mengapresiasi dukungan dan bantuan yang kami terima dari Yang Mulia Bapak Presiden Joko Widodo, pemerintahannya yang terhormat, dan dari seluruh masyarakat Indonesia yang ramah. Saya berharap semua orang mengerti bahwa kami bukan bagian dari dan tidak akan menjadi bagian dari kegiatan politik di Indonesia.
Advertisement