Dites Positif COVID-19, 3 Imigran Nigeria Serang Staf RS Militer Italia

Tiga imigran asal Nigeria dilaporkan menyerang staf di sebuah rumah sakit militer di Roma, Italia, usai dinyatakan positif mengalami Virus Corona COVID-19.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 30 Agu 2020, 18:35 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2020, 18:35 WIB
Ilustrasi Virus Corona. (Bola.com/Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona. (Bola.com/Pixabay)

Liputan6.com, Roma - Tiga imigran asal Nigeria menyerang staf di sebuah rumah sakit militer di Roma, Italia.

Menurut Kementerian Pertahanan Italia, penyerangan dilakukan usai ketiga orang tersebut dinyatakan positif mengalami Virus Corona COVID-19.

Insiden penyerangan itu terjadi di rumah sakit militer Celio, yang saat ini telah digunakan sebagai pusat perawatan COVID-19. 

Penyerangan terjadi ketika mereka melihat seorang imigran Bangladesh keluar setelah dinyatakan negatif COVID-19.

Ketiga orang tersebut berusaha melarikan diri, namun berhasil dihentikan. Para imigran itu dituduh melakukan kekerasan, perlawanan dan melukai tubuh.

Saat merespon insiden itu, Menteri Pertahanan Italia Lorenzo Guerini, menyampaikan, "Serangan di rumah sakit militer itu serius dan tidak dapat diterima," demikian seperti dikutip dari AFP, Minggu (30/8/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Menarik Perhatian Mantan Menteri Dalam Negeri Italia

Dedikasi Tenaga Medis Perangi Corona di Italia
Seorang perawat mengenakan peralatan kerjanya untuk memulai shift di rumah sakit Cremona, tenggara Milan, Lombardy, 12 Maret 2020. Para pekerja kesehatan Italia kelelahan setelah selama bermingu-minggu mereka yang berada di garda terdepan memerangi pandemi virus corona. (Paolo MIRANDA/AFP)

Insiden itu diketahui menyita perhatian mantan Menteri Dalam Negeri Italia, Matteo Salvini.

Mantan menteri anti-imigrasi tersebut menyebutkan, bahwa pemerintah menempatkan "Italia dalam bahaya".

Selama bertahun-tahun, isu migrasi telah menjadi masalah politik yang hangat di Italia. Titik pendaratan utama bagi orang-orang yang melintasi Mediterania dan tiba di "pulau kembar" Sisilia dan Lampedusa.

Dikutip dari halaman resmi data kasus COVID-19 oleh John Hopkins University, gisanddata.maps.arcgis.com, pada Minggu (30/8) per pukul 13.54 Italia telah tercatat memiliki 266.853 kasus Virus Corona COVID-19, dengan 208.224 orang pulih dan 35.473 meninggal dunia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya