Liputan6.com, Brittany - Seorang pria yang pergi ke salon rambut Prancis berjalan keluar dengan dahi terbakar, sehingga memaksanya berhenti kerja selama sepekan. Hal itu akibat penata rambutnya mencoba teknik pembakaran ala Mesir yang sebenarnya tidak dia kuasai.
Polisi mengatakan pada Jumat 11 September 2020 bahwa klien, yang tetap anonim, mengajukan pengaduan pada pekan lalu setelah memotong rambut di kota kecil Lannion di Brittany.
"Penata rambut mengoleskan gel di rambutnya, mengambil korek api dan tiba-tiba, dia menyalakannya di rambut itu. Korban panik dan terbakar di dahi," kata petugas polisi Daniel Kerdraon kepada AFP seperti dikutip Kamis (17/9/2020).
Advertisement
"Kami terkejut dengan cerita ini, kami tidak mengerti mengapa dia membakar rambut itu."
Setelah menyelidiki, polisi menemukan "teknik Mesir, yang baru saja tiba di Prancis, di mana Anda membakar sedikit rambut agar lebih mudah ditata, terlebih untuk rambut keriting," kata Kerdraon.
Tetapi penata rambut, seorang dari Libya berusia 30-an yang berbicara bahasa Inggris, "tidak menguasai teknik ini."
Polisi menemukan bahwa pemilik salon, seorang mekanik, tidak memiliki ijazah profesional yang diperlukan, begitu pula ketiga karyawannya.
Kerdraon mengatakan salon tersebut telah ditutup karena mereka menyelidiki dugaan pekerjaan ilegal dan penipuan pajak.
Saksikan Juga Video Ini:
Teknik Ekstrem Potong Rambut Lain
Entah demi menarik perhatian pengunjung dan mempertahankan eksistensinya atau untuk kepopuleran semata, sejumlah tukang pangkas rambut ini beraksi tak menggunakan perkakas semestinya. Bukan memakai gunting, mereka justru menggunakan alat anti-mainstream. Bahkan terkesan ekstrem.
Mereka memakai media api hingga benda tajam berukuran tak biasa seperti pedang samurai saat memotong rambut para pelanggannya.
Advertisement