COVID-19: India Akan Buka Sekolah, Bioskop, dan Kolam Renang

India memberikan keputusan membuka sekolah di tengah pandemi COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 01 Okt 2020, 08:30 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2020, 08:30 WIB
FOTO: Infeksi COVID-19 di India Tembus 1 Juta Kasus
Calon penumpang mengenakan masker saat menunggu kereta di luar stasiun di Hyderabad, India, Jumat (17/7/2020). India melewati 1 juta kasus virus corona COVID-19 atau tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil. (AP Photo/Mahesh Kumar A.)

Liputan6.com, New Delhi - Pemerintah India akan mengizinkan sekolah tatap muka untuk buka setelah 15 Oktober. Namun, murid-murid tak wajib masuk.

Dilaporkan The Times of India, Kamis (1/10/2020), sekolah atau institusi boleh mengambil keputusan pembukaan sekolah berdasarkan asesmen situasi. Sekolah online juga didorong agar tetap menjadi favorit.

Orang tua harus memberikan izin tertulis jika anaknya ingin sekolah tatap muka. Sekolah juga diminta mengizinkan murid yang memilih sekolah online.

Sekolah-sekolah di India juga harus menyiapkan SOP terkait kesehatan dan keselatan pembukaan sekolah berdasarkan SOP dari Departement Pendidikan Sekolah dan Literasi, Kementerian Pendidikan, Pemerintah India, serta mengikuti aturan lokal.

Selain itu, bioskop di India juga boleh buka dengan syarat 50 persen tempat duduk saja. Kementerian Informasi dan Penyiaran akan mengeluarkan SOP.

Selain itu, kolam renang juga boleh dibuka untuk latihan atlet. Dalam hal ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga akan mengeluarkan SOP.

Hal lain yang akan dibuka di India adalah taman hiburan dan Business to Business (B2B) Exhibitions. Otoritas kesehatan dan perdagangan akan mengeluarkan SOP terkait.

Pembukaan-pembukaan tersebut akan dilaksanakan mulai 15 Oktober 2020.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, India merupakan negara dengan kasus COVID-19 tertinggi di Asia. Total kasus mencapai 6,2 juta.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

WHO: Sebenarnya Korban Meninggal Akibat COVID-19 Lebih dari 1 Juta Orang

Ritual Kremasi Korban Covid-19 di India
Kerabat dengan mengenakan alat pelindung diri melakukan ritual selama kremasi seseorang yang meninggal karena virus corona COVID-19 di Gauhati, India pada 28 September 2020. (AP Photo/Anupam Nath)

Total kematian di seluruh dunia akibat COVID-19 telah mencapai lebih dari 1 juta orang. Jumlah pasien meninggal tertinggi berasal dari Amerika Serikat (202 ribu), Brasil (142 ribu), dan India (97 ribu).

"Kemarin menandakan pijakan suram dalam pertempuran bersama kita melawan COVID-19. Satu juta orang dikonfirmasi kehilangan nyawa mereka karena virus baru ini," ujar pemimpin WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam acara PBB, Rabu 30 September 2020.

"Angka sebenarnya tentunya lebih tinggi," ia menambahkan.

Pemerintah AS pernah menyebut bahwa negara seperti China tak jujur dalam menampilkan data. Presiden AS Donald Trump juga curiga bahwa Rusia dan India tak memberikan angka kematian yang benar.

Jangankan di luar negeri, angka resmi milik pemerintah juga berbeda dari data Lapor Covid-19. 

Berdasarkan data situs https://covid19.go.id/, pasien yang meninggal akibat COVID-19 di Indonesia ada 10.174 orang. 

Sementara, data Lapor Covid-19 menyebut totalnya ada 20.673 kematian terkait COVID-19. Jumlah kematian tersebut hampir dua kali lipat lebih tinggi ketimbang data resmi pemerintah.

WHO lantas meminta agar dunia kompak dalam berkontribusi agar program seperti Access to COVID-19 Tools (ACT) Accelerator bisa didukung bersama. Program itu bertujuan agar dunia memiliki akses terhadap vaksin hingga terapeutik sehingga pandemi ini bisa terkendali.

Infografis COVID-19:

Infografis Tembus 1 Juta, Angka Kematian Covid-19 Dunia. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tembus 1 Juta, Angka Kematian Covid-19 Dunia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya