Haru Biru Kesaksian Jemaah Umrah di Tengah Pandemi COVID-19

Per 4 Oktober, sejumlah jemaah sudah bisa menunaikan ibadah umrah yang sempat ditangguhkan pihak Arab Saudi demi membendung laju infeksi Virus Corona COVID-19.

diperbarui 07 Okt 2020, 18:50 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2020, 18:50 WIB
Ibadah Umrah mulai dibuka terbatas
Warga Saudi dan warga asing mengelilingi Ka'bah (tawaf) saat melaksanakan umrah di kompleks Masjidil Haram, kota suci Makkah, Minggu (4/10/2020). Arab Saudi mengizinkan kembali ibadah umrah usai peringanan pembatasan sosial dan karantina wilayah di tengah pandemi Covid-19 di Tanah Suci. (AFP)

Riyadh - Arab Saudi telah membuka kembali aktivitas umrah yang sempat disetop 6 bulan lalu sejak Maret 2020, demi membendung laju infeksi Virus Corona COVID-19. Per 4 Oktober, sejumlah jemaah sudah bisa menunaikan ibadah tersebut.

Seperti dikutip dari DW Indonesia, Rabu (7/10/2020), umat muslim mengenakan masker dan menjaga jarak saat menjalankan ibadah umrah di kota suci Makkah, Arab Saudi. Ribuan jemaah memasuki Masjidilharam untuk beribadah.

"Ada perasaan istimewa tatkala situs suci telah membuka pintunya lagi," ujar jemaah asal Mesir, Mohammed Raafat, sebagaimana dikutip dari AFP.

"Kami hidup dalam mimpi buruk yang menyedihkan karena tidak melihat situs suci selama berbulan-bulan," tambahnya.

Ibadah umrah yang biasanya menarik jutaan umat Islam dari seluruh dunia setiap tahunnya, sempat ditangguhkan mulai  Maret lalu, akibat pandemi Corona COVID-19.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Juga Video Ini:

Diselenggarakan Secara Bertahap

Ibadah Umrah mulai dibuka terbatas
Warga Saudi dan warga asing mengelilingi Ka'bah (tawaf) saat melaksanakan umrah di kompleks Masjidil Haram, kota suci Makkah, Minggu (4/10/2020). Arab Saudi mengizinkan kembali ibadah umrah usai peringanan pembatasan sosial dan karantina wilayah di tengah pandemi Covid-19 di Tanah Suci. (AFP)

Kini ibadah umrah diselenggarakan kembali dalam tiga tahap. Menteri Urusan Haji Arab Saudi, Mohammad Benten mengatakan, pada tahap pertama sebanyak 6.000 jemaah per hari akan diizinkan untuk melakukan umrah "secara cermat dan dalam jangka waktu tertentu".

"Dalam suasana iman dan dengan hati yang penuh keyakinan ... jemaah gelombang pertama memulai ibadah sesuai dengan standar tindakan pencegahan yang ditetapkan," kata kementerian haji Arab Saudi di akun Twitter-nya.

“Serangkaian tindakan pencegahan telah diadopsi untuk menangkal wabah apa pun”, demikian menurut media pemerintah.

Dilansir AFP, protokol kesehatan yang dterapkan antara lain: Hajar Aswad yang dihormati di sudut timur Kakbah di masa pandemi ini masih dilarang untuk disentuh.

Masjidil Haram harus disterilkan sebelum dan sesudah setiap kelompok jemaah umrah menunaikan ibadah.

"Setiap kelompok yang terdiri dari 20 atau 25 jemaah akan didampingi oleh petugas kesehatan dan tim medis yang bersiaga turun tangan jika terjadi keadaan darurat", papar menteri haji Benten.

Sensor suhu tubuh telah dipasang untuk mengukur temperatur tubuh para jemaah, kata pihak berwenang Mekkah.

Keselamatan, kenyamanan dan kesehatan para jemaah adalah prioritas kerajaan, ujar presiden umum untuk urusan masjid Arab Saudi, dengan menyebut para jemaah sebagai "tamu Allah".

 

Menyaksikan dalam Keharuan

Ibadah Umrah mulai dibuka terbatas
Warga Saudi dan warga asing mengelilingi Ka'bah (tawaf) saat melaksanakan umrah di kompleks Masjidil Haram, kota suci Makkah, Minggu (4/10/2020). Pemerintah Arab Saudi mengizinkan umrah kembali mulai Minggu (4/10) setelah sekitar tujuh bulan ditangguhkan karena pandemi COVID-19. (AFP)

Seorang penduduk Makkah, Thoraya Abdulgaffar Abulshakour setengah tak percaya melihat Ka'bah kembali dikelilingi oleh jemaah yang tengah melaksanakan ibadah umrah. Ia dan keluarga biasa mengunjungi Masjidil Haram untuk salat. Namun sejak pandemi COVID-19 merebak, mereka tak bisa lagi leluasa melakukannya.

Saat pemerintah Arab Saudi membuka kembali ibadah umrah, Thoraya Abdulgaffar Abulshakour mendaftar bersama sang putra. "Saya sangat ingin mengunjungi masjid, dan air mata saya mengalir setiap kali saya melihat di TV. Pandemi menyebar dan menghalangi kami melakukan banyak hal.

Pandemi telah menutup masjid kami dan merenggut keluarga kami, masjid ditutup sementara demi untuk melindungi keselamatan kami. Pemimpin kami yang bijaksana memiliki peran yang besar, dan kami bangga hidup di negara yang mengutamakan keselamatan warga dan penduduk di atas segalanya," ujar Thoraya seperti dikutip dari Arab News.

Lahir dan dibesarkan di Arab Saudi, Saleh Mohammed Hajj, seorang warga negara Pakistan yang tinggal di Mekkah menjadi salah satu dari sedikit orang yang diizinkan memasuki Masjidilharam pada hari pertama. 

Dia merasa beruntung tinggal di negara di mana kesehatan dan keselamatan warga diutamakan. “Ini terbukti dari cara pemerintah Saudi menangani pandemi," katanya. “Dan hari ini, kami melihat tindakan dan bagaimana organisasinya (bekerja) dengan tujuan untuk melindungi kesehatan orang dan memastikan keselamatan warga.”

Dikutip dari Arab News, calon peserta ibadah umrah, dapat mendaftar di aplikasi Eatmarna dan mendapatkan akses memilih tanggal serta waktu untuk umrah.

Disiplin Protokol Kesehatan Harga Mati

Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati
Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya