Liputan6.com, Riyadh- Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman dilaporkan mengirim pesan ucapan selamat kepada Joe Biden karena memenangkan pemilihan presiden AS 2020.
Dikutip dari AFP, Senin (9/11/2020) kabar mengenai kiriman ucapan selamat tersebut dilaporkan oleh media pemerintah Arab Saudi, Saudi Press Agency.
Baca Juga
Saudi Press Agency dalam laporannya, mengatakan bahwa Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengirim pesan ucapan selamat kepada presiden terpilih AS Joe Biden dan wakil presiden terpilih Kamala Harris.
Advertisement
Laporan tersebut juga menambahkan bahwa sang raja menekankan "hubungan sejarah erat kedua negara mereka (AS-Arab Saudi), yang setiap pihak usahakan untuk diperkuat dan dikembangkan kedepannya di semua bidang".
Arab Saudi, adalah negara Teluk Arab terakhir yang menyampaikan ucapan selamat kepada Joe Biden atas kemenangannya memenangkan pemilu AS.
Saksikan Video Berikut Ini:
Ucapan Selamat dari Sejumlah Negara Teluk Arab
Sebelumnya, pada 7 November 2020, UEA, Bahrain, Kuwait, Oman, dan Qatar telah menyampaikan ucapan selamat mereka kepada kandidat dari Partai Demokrat AS tersebut atas kemenangannya dalam pemilu.
Pada tahun 2017, Arab Saudi menjamu Presiden AS Donald Trump pada kunjungan resmi pertamanya ke luar negeri.
Banyak dari kebijakan Trump, berjalan baik di Arab Saudi dan sebagian besar wilayah teluk lainnya, terutama penarikan sepihaknya dari kesepakatan nuklir Iran dua tahun lalu juga pemberlakuan sanksi terhadap negara tersebut.
Hubungan hangat Trump dengan negara-negara Teluk Arab kontras pun dengan pendahulunya, Barack Obama.
Di sisi lain, Biden, yang menjabat sebagai wakil presiden dalam pemerintahan Obama, para analisis menyebutkan Arab Saudi khawatir akan mundurnya sanksi yang diberikan kepada Iran oleh Trump.
Dalam kampanyenya, Joe Biden dan Kamala Harris menyebutkan terkait peringatan tahun kedua pembunuhan Khashoggi, bahwa pemerintahan mereka "akan meninjau kembali hubungan dengan Kerajaan, mengakhiri dukungan AS untuk perang Arab Saudi di Yaman, dan memastikan Amerika tidak mendapati nilai-nilainya dalam menjual senjata atau membeli minyak ".
Advertisement