Liputan6.com, Jakarta - Vaksin COVID-19 buatan Sinovac dari China diprediksi akan dijual sekitar Rp 200 ribu di Indonesia. Sinovac bekerja sama BUMN PT Bio Farma (Persero) untuk mengembangkan vaksin tersebut di Tanah Air.
Pihak Bio Farma menyebut harga tersebut tak akan memberatkan pemerintah.Â
Advertisement
Baca Juga
Namun, pemerintah Rusia berkata harga vaksin Sputnik V milik mereka juga murah. Duta Besar Rusia di Indonesia, Lyudmila Vorobyova, mengatakan harga vaksin Rusia tak akan sampai jutaan rupiah.Â
"Harganya tak akan ratusan dolar, tetapi puluhan," ujar Dubes Vorobyova pada konferensi pers virtual, Rabu (11/11/2020).Â
Meski demikian, Dubes Vorobyova menyebut belum bisa memberikan harga pasti dari vaksin COVID-19 Rusia, sebab banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Negosiasi antara Rusia dan Indonesia terkait vaksin juga masih berlangsung.
Dubes Vorobyova hanya berjanji harganya tak akan mahal.Â
"Satu-satunya hal adalah (harga vaksinnya) tidak akan mahal, karena seperti yang saya bilang bahwa kami memiliki pandangan kuat yang juga dimiliki Indonesia bahwa semua negara harus mendapatkan akses," jelasnya.
Pada akhir 2020, pemerintah Rusia berencana melakukan penyuntikan vaksin COVID-19 Sputnik VÂ secara massal.Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Vaksin COVID-19 Buatan Rusia Telah Efektif Tanpa Efek Samping
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan semua kandidat vaksin COVID-19 buatan Rusia telah efektif. Rusia akan segera mendaftarkan suntikan vaksin ketiga untuk melawan virus itu, menurut laporan kantor berita Rusia, RIA.
Meski uji coba tahap akhirnya belum selesai, Rusia meluncurkan vaksin COVID-19 Sputnik V untuk penggunaan dalam negerinya, dan menyatakan vaksin tersebut lebih dari 90 persen efektif, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (11/11/2020). Â
Pernyataan tersebut datang menyusul pengumuman sebelumnya oleh pengembang vaksin Pfizer Inc dan BioNTech, yang mengatakan bahwa vaksin COVID-19 eksperimental mereka 90 persen efektif.
"Sudah ada dua vaksin yang terdaftar. Dan penelitian telah menunjukkan dan memastikan bahwa, pertama, vaksin ini aman dan tidak memiliki efek samping yang serius setelah digunakan, dan kedua, semuanya efektif," kata Putin dalam konferensi video di dalam pertemuan Shanghai Cooperation Organization (SCO).
Â
Advertisement
Kerja Sama Rusia-Pakistan untuk Vaksin COVID-19
Selain itu, Kemanjuran vaksin COVID-19 Rusia disebut berdasarkan pada data yang dikumpulkan dari vaksinasi publik, bukan dari uji coba yang sedang berlangsung.
Putin juga mengatakan bahwa pemerintahannya siap bekerja sama dalam vaksin Virus Corona COVID-19 dan menyetujui kesepakatan dengan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan bahwa suntikan harus tersedia secara luas untuk semua masyarakat di dunia, menurut laporan TASS.
"Kami menyarankan untuk tidak mempolitisasi proses-proses ini, mengingat orang-orang di seluruh dunia saat ini membutuhkan obat-obatan ini, tanpa berlebihan," kata Putin.
"Kami siap bekerja dengan semua negara di dunia dan tentu saja, dengan mitra kami dalam kerangka SCO," jelas Putin.
Pada 10 November, Rusia telah melaporkan 20.977 infeksi baru Virus Corona COVID-19 dan 368 kematian.
Secara total, negara tersebut tercatat memiliki 1.817.109 kasus COVID-19, yang berada di posisi kelima untuk jumlah terbesar di dunia, setelah AS, India, Brasil dan Prancis.
Infografis Vaksin COVID-19:
Advertisement