Liputan6.com, Jakarta- Total infeksi Virus Corona COVID-19 di seluruh dunia pada hari Selasa per pukul 09.37 WIB telah mencapai 54.326.211 kasus, dan 35.210.273 di antaranya telah dinyatakan sembuh berdasarkan COVID-19 Dashboard by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University.
Total 1.323.093 orang dunia tercatat telah meninggal dunia akibat COVID-19, seperti dikutip dari gisanddata.maps.arcgis.com, Selasa (17/11/2020).
Data Johns Hopkins University juga menunjukkan bahwa India berada di posisi teratas untuk pasien pulih yakni 8.249.579 lalu disusul Brasil sebanyak 5.279.452.
Advertisement
Infeksi di AS, negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbesar di dunia, telah mencapai 11.190.611 dengan 4.244.811 pasien pulih.
Negara Bagian New York mencatat jumlah pasien sembuh COVID-19 terbanyak di AS, yaitu 81.908 orang pulih.
India, Brasil, Rusia dan Prancis sekarang tercatat sebagai negara dengan kasus infeksi terbesar setelah AS.
India masih berada di posisi kedua dengan jumlah infeksi Virus Corona COVID-19 terbesar di dunia, sebanyak 8.845.127 kasus.
Selanjutnya, pasien COVID-19 terbesar ketiga tercatat di Brasil, sebanyak 5.863.093 infeksi.
Sementara di Rusia, 1.932.711 orang dinyatakan positif terkena Virus Corona COVID-19, dan 1.443.393 pulih.
Prancis kini berada di posisi kelima untuk kasus terbanyak, tercatat memiliki 1.916.462 infeksi dan 139.760 orang sembuh.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Michigan Laporkan 12.000 Lebih Kasus COVID-19
Dikutip dari CNN, Michigan, AS telah melaporkan 12.763 kasus baru Virus Corona COVID-19 antara 15 dan 16 November 2020.
55 kematian tambahan juga tercatat di waktu yang sama, menjadikan total kematian akibat COVD-19 di Michigan menjadi 8.049 jiwa, menurut data negara bagian tersebut.
Gubernur Michigan, Gretchen Whitmer turut menyampaikan tanggapannya terkait penambahan kasus dan kematian akibat COVID-19 dalam sebuah rilis pada 16 November 2020.
"Saya ingin mengungkapkan simpati terdalam saya kepada semua warga Michigan yang telah kehilangan orang-orang yang mereka cintai karena virus ini," ujar Whitmer dalam rilisnya.
"Kita semua berhutang kepada mereka untuk menganggap bahwa ini (COVID-19) merupakan hal yang serius sehingga kita dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa dan melindungi satu sama lain. Kita semua harus memilih untuk mengambil tindakan terhadap COVID-19 dan melewati ini bersama-sama," lanjutnya.
Data COVID-19 negara bagian juga menunjukkan bahwa Michigan saat ini memiliki 3.710 rawat inap dari pasien yang dikonfirmasi positif COVID-19, dengan 388 orang yang terduga positif lainnya.
Sementara itu, setidaknya 749 pasien sedang dalam perawatan intensif dengan kasus terduga atau dikonfirmasi COVID-19, dan 343 pasien lainnya dirawat dengan ventilator.
Untuk penanganan COVID-19 di Michigan, Whitmer juga meminta dukungan lanjutan berupa paket stimulus kedua dari Kongres dan Gedung Putih.
Ia juga menyampaikan bahwa dirinya optimis tentang uji coba vaksin dari Moderna dan Pfizer yang memiliki efektivitas lebih dari 90%, tetapi setelah pembatasan tambahan di Michigan, Whitmer pun memperingatkan warga untuk tetap waspada.
"Ini semua adalah kabar baik, tetapi itu tidak berarti bahwa kita dapat lengah dan melonggarkan langkah-langkah keamanan yang telah kita buat dalam kehidupan kita sehari-hari," jelas Whitmer.
"Sangat penting bahwa kita menjaga jumlah infeksi tetap rendah. sehingga kita dapat menyelamatkan nyawa dan mendistribusikan vaksin secepat mungkin jika sudah siap," tambahnya.
Advertisement