Liputan6.com, Jakarta - Pesawat antariksa China Chang'e-5 berhasil mendarat di sisi terdekat Bulan pada Selasa 1 Desember malam. Setelah mengirimkan beberapa gambar, Chang'e-5 langsung mengumpulkan sampel material Bulan.
Badan Antariksa Nasional China (CNSA), pada Rabu (2/12/2020), menyebutkan Chang'e-5 mendarat di area yang telah ditentukan sebelumnya, yakni 51,8 derajat bujur barat dan 43,1 derajat lintang utara pada Selasa tepat pukul 23.11 waktu China (22.11 WIB).
Pesawat ulang-alik Chang'e-5 itu diluncurkan dari Bumi pada 24 November.
Advertisement
Pada Selasa pukul 22.57 waktu China, pesawat tersebut berada pada 15 kilometer di atas permukaan Bulan, kemudian memulai pendaratan dengan menyalakan mesin pendorong. Kecepatan laju vertikalnya pun diturunkan dari 1,7 kilometer per detik menjadi nol.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mendarat di Lautan Badai
Setelah mendeteksi dan mengidentifikasi beberapa hambatan secara otomatis, pesawat tersebut menentukan lokasi dan menyentuh daratan di sebelah barat Mons Rumker di Oceanus Procellarum yang juga dikenal dengan sebutan Lautan Badai di sisi terdekat bulan.
Selama proses pendaratan, kamera mengambil gambar sekitar, ungkap CNSA seperti dilansir Antara.
Dengan dikendalikan dari Bumi, pesawat tersebut melakukan serangkaian cek dan persiapan kerja di permukaan Bulan selama 48 jam. Sebanyak 2 kilogram sampel material bulan dikumpulkan dan disegel dalam kontainer.
Setelah mengirimkan kembali sampel-sampel bulan, roket pendorong pesawat tersebut akan memisahkan diri dari orbitnya.
Orbit yang membawa sampel tersebut akan kembali ke bumi dan mendarat di Siziwang Banner, Daerah Otonomi Mongolia Dalam, wilayah utara China.
Advertisement