Gelombang Ketiga Virus Corona, Presiden Korsel Moon Jae-in Minta Tes COVID-19 Diperluas

Presiden Moon Jae-in meminta agar pengujian terhadap Virus Corona COVID-19 diperluas, di tengah gelombang ketiga pandemi di negara tersebut.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 07 Des 2020, 12:20 WIB
Diterbitkan 07 Des 2020, 12:19 WIB
Layanan Drive-Thru Pemeriksaan Virus Corona
Petugas medis dengan pakaian pelindung mengambil sampel dari pengemudi di layanan "drive-thru" di Goyang, Korea Selatan, 1 Maret 2020. Seorang pengemudi diperiksa dari dalam mobilnya untuk melakukan serangkaian tes virus Corona COVID-19 oleh staf medis. (AP/Ahn Young-joon)

Liputan6.com, Seoul - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Senin (7/12/2020) memerintahkan pengujian COVID-19 untuk diperluas dengan memobilisasi militer dan lebih banyak orang dari layanan publik, karena negara tersebut terus melaporkan kasus baru Virus Corona setiap harinya sebanyak tiga digit.

Moon mengatakan, situs pengujian harus beroperasi lebih lama untuk memungkinkan mereka yang bekerja diuji sesuai kenyamanan mereka dan lebih banyak fasilitas pengujian drive-through harus disiapkan, juru bicara kepresidenan Gedung Biru Chung Man-ho mengatakan dalam sebuah pengarahan. Demikian seperti melansir laman Channel News Asia, Senin (7/12/2020).

Korea Selatan melaporkan 615 kasus virus corona baru pada hari Senin (7/12).

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan peningkatan kasus sebanyak tiga digit setiap harinya telah mendorong gelombang infeksi terbesar di negara itu dalam sembilan bulan.

Pada hari Minggu, pihak berwenang mengatakan mereka akan memberlakukan aturan jarak sosial yang tinggi untuk ibu kota Seoul dan daerah sekitarnya yang akan berlangsung setidaknya hingga akhir bulan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sistem Pelacakan

Cegah COVID-19, Tempat Karaoke di Korsel Disemprot Disinfektan
Petugas mengenakan pakaian pelindung menyemprotkan Disinfektan untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19 di Karaoke di Seoul, Korea Selatan, (13/3/2020). Penyemprotan disinfektan terus dilakukan di setiap sudut tempat di Korsel. Salah satunya sampai ke tempat karaoke. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Korea Selatan menghindari pemberlakuan penguncian atau lockdown secara nasional, tetapi menggunakan sistem pelacakan, pengujian, dan karantina yang intensif untuk memadamkan dua gelombang infeksi sebelumnya.

Namun, dengan gelombang ketiga ini, pemerintah menghadapi kritik yang meningkat karena kasus terus meningkat meskipun ada tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya seperti mandat masker, jam malam untuk restoran dan pembatasan lainnya.

Secara total, Korea Selatan telah melaporkan 38.161 kasus, dengan 549 kematian.

Otoritas kesehatan mengatakan bahwa jika tren kasus saat ini berlanjut, sistem rumah sakit bisa kewalahan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya