Liputan6.com, Jakarta- Masker yang membantu mencegah risiko penularan selama pandemi Virus Corona COVID-19 tampaknya juga bisa menjadi berbaya bagi kehidupan satwa liar, dengan beberapa ekor burung dan makhluk laut yang terperangkap karena masker yang dibuang tidak pada tempatnya.
Dikutip dari AFP, Selasa (12/1/2021) sampah masker bedah sekali pakai telah ditemukan tersebar di sekitar trotoar, saluran air, dan pantai di seluruh dunia sejak negara-negara mulai mewajibkan penggunaannya di tempat umum untuk memperlambat penyebaran Virus Corona COVID-19.
Baca Juga
Diketahui bahwa jika pemakaian usai, bahan pelindung wajah yang tipis ini membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk terurai.
Advertisement
Ashley Fruno dari kelompok hak asasi hewan PETA mengatakan kepada AFP, "(Sampah) masker tidak akan hilang dalam waktu dekat - tetapi ketika kita membuangnya, barang-barang ini dapat merusak lingkungan dan hewan yang hidup di satu planet dengan kita".
Contoh kasusnya ada di sebuah wilayah perbukitan di luar Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur ketika sejumlah ekor monyet terlihat mengunyah tali dari sampah masker yang dibuang sembarang - potensi bahaya tersedak bagi monyet malang itu.
Adapun kasus lainnya di Inggris, yang sempat menjadi berita utama, yaitu ketika seekor burung camar yang diselamatkan oleh RSPCA (Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals) di Kota Chelmsford setelah kakinya tersangkut di tali masker sekali pakai hingga sepekan lamanya.
Badan amal kesejahteraan hewan tersebut diberi tahu setelah burung itu terlihat, tidak bergerak tetapi masih hidup.
Mereka kemudian membawa burung tersebut ke rumah sakit satwa liar setempat untuk perawatan sebelum melepaskannya.
"Jelas masker itu tersangkut di sana selama beberapa waktu dan tali elastis telah mengencang di sekitar kakinya karena persendiannya bengkak dan sakit," terang inspektur RSPCA, Adam Jones.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
1,5 Miliar Lebih Sampah Masker Ditemukan di Lautan Dunia Pada 2020
Dampak terbesar mungkin juga terjadi di perairan, dengan organisasi-organisasi pelestarian lingkungan yang mengkhawatirkan banjir akibat lonjakan masker bekas, sarung tangan lateks dan alat pelindung lainnya di laut dan sungai yang sudah terkontaminasi.
Lebih dari 1,5 miliar sampah masker masuk ke lautan dunia 2020 lalu, terhitung sekitar 6.200 ton tambahan pencemaran plastik laut, menurut kelompok pengamat lingkungan, OceansAsia.
Hal itu menambahkan hadirnya tanda-tanda bahwa masker sudah semakin menjadi ancaman bagi kehidupan di laut.
Di Brasil, para ahli konservasi menemukan satu sampah masker di dalam perut seekor penguin setelah tubuhnya terdampar di pantai.
Sejumlah ikan-ikan di pantai Miami, AS juga ditemukan mati akibat sampah masker.
Adapun gerakan kampanye Operation Mer Propre di Prancis, yang menemukan seekor kepiting mati karena terperangkap di dalam balutan masker di sebuah wilayah perairan dekat Mediterania pada September 2020.
Masker dan sarung tangan "sangat bermasalah" bagi makhluk laut, kata George Leonard, kepala ilmuwan dari LSM Ocean Conservancy yang berbasis di AS.
"Ketika plastik itu terurai di lingkungan, mereka membentuk partikel yang semakin kecil," terangnya kepada AFP.
Advertisement