Liputan6.com, Wuhan - Wali Kota Wuhan, Zhou Xianwang, akhirnya lengser setahun setelah COVID-19 menyebar. Zhou Xianwang sempat dikritik karena kebijakan lockdown mendadak.
Menurut South China Morning Post, Jumat (22/1/2021), pemerintah Wuhan tidak mengumumkan secara resmi kepergian Zhou Xianwang, namun namanya tidak tertulis sebagai wali kota Wuhan pada situs provinsi Hubei.
Advertisement
Baca Juga
Pada situs tersebut Zhou Xiangwang hanya ditulis sebagai anggota senior Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Hubei. Tak ada kabar mengenai siapa pengganti Zhou.
Wali kota yang baru harus mendapatkan dukungan dari legislatif di Wuhan sebelum diumumkan.
Zhou Xiangwang menjadi target kemarahan netizen ketika COVID-19 menyerang Wuhan pada awal 2020. Ia sempat memberikan izin kepada pesta Imlek pada Januari 2020 yang dihadiri 40 ribu orang sehingga virus makin menyebar.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Lockdown 76 Hari
Di bawah pemerintahan Zhou Xianwang, Wuhan mengalami lockdown keras selama 76 hari dari Januari sampai April 2021. Sekitar 13 juta orang terdampak.
Rakyat tak bisa bebas keluar rumah, akses transportasi ditutup, dan akhirnya WNI harus dievakuasi.
Kini, aktivitas warga Wuhan sudah lebih bebas. Mereka bahkan bisa merayakan tahun baru meski banyak negara di dunia tidak melakukannya.
Selain kepada Zhou Xianwang, kemarahan rakyat China juga diarahkan pada mantan pemimpin Partai Komunis China di Wuhan, Ma Guoqiang.
Pada Februari 2020, pemerintah pusat China mencopot posisi Ma Guoqiang. Sekretaris partai komunis di provinsi Hubei, Jiang Chaoliang, juga digantikan oleh mantan wali kota Shanghai Ying Yong.
Meski demikian, Zhou Xianwang selamat dan tetap berkuasa hingga kini lengser.
Â
Advertisement