Liputan6.com, Mexico City - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador (67) mengatakan pada Jumat (29/1) bahwa dirinya sudah melewati fase kritis akibat COVID-19.
"Saya masih mengidap COVID-19 tetapi dokter sudah memberi tahu saya bahwa fase kritis sudah lewat," kata Lopez Obrador, dari Istana Nasional, tempat kantor dan kediaman resminya berada, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (30/1/2021).
Baca Juga
"Sekarang saya menampilkan diri saya kepada Anda agar tidak ada rumor yang beredar," imbuhnya dalam video yang diposting di media sosial.
Advertisement
"Saya baik-baik saja meski masih harus istirahat," ucapnya dengan suara mantap.
Mengenakan jas, dasi, dan mantel - tetapi tanpa masker - Lopez Obrador terlihat berjalan dan berbicara selama sekitar 13 menit di Istana Nasional.
Lopez Obrador mengatakan ia tetap bekerja saat menjalani isolasi, khususnya dalam upaya untuk mengamankan lebih banyak vaksin untuk Meksiko, yang telah memiliki salah satu jumlah kematian terkait COVID-19 tertinggi di dunia dengan lebih dari 156.000 kematian.
Meksiko pun telah memulai program imunisasi COVID-19 massal pada 24 Desember 2020 lalu. Tetapi seperti banyak negara lainnya, negara itu sedang berjuang untuk mendapatkan dosis vaksin yang cukup.
Menurut Lopez Obrador, Meksiko diperkirakan akan menerima enam juta dosis vaksin COVID-19 dari berbagai produsen pada bulan Februari dan 12 juta pada Maret 2021.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Lopez Obrador Sempat Alami Demam Ringan
Lopez Obrador, yang memiliki riwayat masalah jantung dan hipertensi pekan lalu mengumumkan dirinya menjalani perawatan karena positif COVID-19 dengan memiliki gejala ringan.
Kementerian Kesehatan Meksiko beberapa hari kemudian melaporkan bahwa Lopez Obrador telah mengalami episode singkat demam ringan dan sedikit sakit kepala.
Selama pandemi COVID-19, pemimpin Meksiko tersebut menolak untuk memakai masker kecuali pada kesempatan langka.
Para kritikus menuduh Lopez Obrador meremehkan risiko virus di awal krisis dan lambat untuk memberlakukan lockdown.
Infeksi dan kematian akibat Virus Corona COVID-19 di Meksiko telah mencatat rekor harian pada Januari 2021, hingga membuat rumah sakit kewalahan.
Dampak parah terjadi di Mexico City, yang telah dalam keadaan siaga maksimum sejak pertengahan Desember 2020 lalu.
Advertisement