Mulai 1 Maret, Warga Jerman Gratis Lakukan Tes Antigen COVID-19

Mulai 1 Maret, pusat pengujian dan apotek Jerman akan menawarkan tes cepat COVID-19 secara gratis.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 17 Feb 2021, 13:02 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2021, 13:02 WIB
Jerman Kembali Lockdown
Orang-orang berjalan melewati zona pejalan kaki utama di Frankfurt, Jerman, Senin (14/12/2020). Mengurangi sebaran virus corona COVID-19, Jerman akan kembali menutup wilayahnya atau lockdown mulai 16 Desember 2020 mendatang. (AP Photo/Michael Probst)

Liputan6.com, Berlin - Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengumumkan seluruh warganya akan mendapatkan tes antigen secara gratis.

Dikutip dari laman DW.com, Rabu (17/2/2021) pemerintah Jerman sedang mendorong untuk memperluas kapasitas pengujian nasionalnya karena negara tersebut mencari jalan untuk membatalkan pembatasan penguncian dan membuka kembali bisnis dan sekolah.

Mulai 1 Maret, pusat pengujian dan apotek akan menawarkan tes cepat COVID-19 secara gratis, kata Spahn.

"Jumlah mereka cukup banyak di pasaran sekarang," kata menteri tersebut di Twitter.

Dalam sebuah wawancara dengan grup media Jerman Redaktions Netzwerk Deutschland (RND), Spahn mengatakan bahwa pemerintah federal berencana untuk menanggung biaya tes.

Pengujian yang dapat dilakukan di rumah diharapkan akan disetujui oleh regulator dengan "segera," kata Spahn.

Setelah lampu hijau diberikan, tes tersebut harus "tersedia untuk semua orang," katanya di Twitter.

"Pilihan pengujian ini dapat berkontribusi pada kehidupan sehari-hari yang aman, terutama di sekolah dan tempat penitipan anak," katanya.

Spahn juga mengatakan bahwa pemerintah sedang bernegosiasi dengan produsen untuk menjaga biaya pengujian di rumah tetap rendah.

Sampai sekarang, kebanyakan orang di Jerman harus membeli tes cepat dari pusat pengujian secara mandiri.

Pemerintah juga telah menyetujui penggunaan antigen di panti jompo dan rumah sakit. Jika terjadi peningkatan kasus, tes juga dapat digunakan di sekolah.

Biaya untuk tes cepat umumnya berkisar antara 30 hingga 60 euro atau setara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta -- meskipun beberapa pihak di Jerman menawarkannya dengan harga lebih murah.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak video pilihan di bawah ini:

Bagaimana nasib Jerman menghadapi pandemi?

Penumpang Transportasi Umum di Jerman Ramai-Ramai Pakai Masker
Penumpang berjalan di sepanjang peron di stasiun kereta utama di Frankfurt, Jerman, Jumat (14/8/2020). Mengenakan masker untuk melindungi diri dari corona Covid-19 adalah kewajiban di transportasi umum di Jerman. (AP Photo/Michael Probst)

Jumlah kasus COVID-19 harian baru di Jerman perlahan-lahan turun dalam beberapa pekan terakhir.

Pada Selasa (17/2) otoritas melaporkan tingkat kejadian tujuh hari nasional Jerman pada 59 kasus per 100.000 penduduk.

Pemerintah Kanselir Angela Merkel menetapkan patokan baru untuk membuka kembali ekonomi - menargetkan tingkat infeksi di bawah 35 kasus baru per 100.000 orang.

Kekhawatiran tentang penyebaran varian virus corona COVID-19 dan lebih menular di Jerman membuat pemerintah memperpanjang penguncian negara hingga awal Maret 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya