Liputan6.com, Berlin- Otoritas Jerman memperbarui peringatan agar warganya tidak melakukan perjalanan ke China.Â
Peringatan itu dikeluarkan karena nantinya para pelancong akan dikarantina selama berminggu-minggu setelah kedatangan dari China dan diminta menjalani tes medis "invasif" meskipun mereka sebelumnya telah pulih dari COVID-19.
Baca Juga
Dikutip dari AFP, Kamis (11/2/2021) Kementerian Luar Negeri Jerman, dalam imbauan perjalanan terbaru, mengatakan bahwa langkah-langkah ketat diberlakukan pada "orang yang sembuh dari COVID-19", serta orang lain yang dites positif untuk antibodi karena penyakit yang tidak terdeteksi, atau orang lain yang telah tiba dalam penerbangan yang sama.
Advertisement
Langkah-langkah ketat itu pun juga berlaku untuk mereka yang dites positif terinfeksi Virus Corona COVID-19.Â
"Tindakan medis yang diterapkan oleh pihak China bersifat invasif, termasuk sebagian tes darah harian dan pemindaian komputer," kata Kementerian Luar Negeri Jerman.
Tak hanya di Jerman, semua pelancong yang tiba di China juga diharuskan menjalani karantina selama 14 hari di lokasi yang ditentukan oleh pemerintah.
Sementara anak-anak kecil diizinkan untuk menjalani masa karantina bersama orangtua mereka.
Tetapi mereka yang berusia 14 tahun ke atas dapat ditempatkan dalam isolasi yang jauh dari keluarga mereka.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Berikut Ini:
Peringatan Diperbarui Pasca Kasus Dua Pelancong Jerman di China
Surat kabar Jerman, Sueddeutsche melaporkan bahwa kementerian telah memperbarui peringatannya setelah dua warga Jerman ditahan di karantina rumah sakit selama beberapa pekan.
Kedua warga Jerman tersebut telah pulih dari Virus Corona sebelumnya dan telah dites positif untuk antibodi, menurut laporan itu.Â
Namun laporan itu juga menyebut bahwa mereka tetap dipaksa untuk menjalani tes medis.
Selain itu, disebutkan juga bahwa Kementerian Luar Negeri Jerman telah mengajukan protes kepada pemerintah China atas tindakannya kepada dua pelancong itu.
Advertisement