Liputan6.com, Seoul - Kurir parsel di Korea Selatan (Korsel) dilaporkan meninggal dunia di Seoul akibat kebanyakan kerja (overworking). Pria berusia 48 tahun itu bekerja di Coupang Corp.
Serikat pekerja kurir, Taekbae Union, berkata polisi menemukan kurir itu di gosiwon (kos harga rendah) di Seoul pada Sabtu (6/3)
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Pria dengan nama keluarga Lee itu merupakan perantau dari kota Changwon yang berjarak 400 kilometer dari Seoul. Istrinya menelepon polisi setelah suaminya tak bisa dihubungi pada Sabtu lalu.
"Mendiang sering berbicara tentang istrinya tentang kesulitan dalam pekerjaan larut malam," ujar pihak Taekbae, seperti dilaporkan Yonhap, Selasa (9/3/2021).
"Ia bekerja jam 21.00 malam untuk mengurus pengiriman malam dan subuh, dan biasanya baru pulang ke gosiwon sekitar 08.00 pagi."
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Gaji Minimum
Lee pergi merantau ke Seoul pada 2020, dan kemudian dipekerjakan oleh Coupang Courp yang merupakan operator e-commerce unggulan di Korsel.
Jasa pengiriman mengalami peningkatan akibat pandemi COVID-19 di Korsel. Akan tetapi, bukan berarti pekerja semakin sejahtera.
Serikat kerja kurir tersebut berkata gaji Lee hanya 2,8 juta won (Rp 35,3 juta). Nominal itu hanya sedikit di atas gaji minimum mengingat ia bekerja pada malam hari.
Proses otopsi pada Lee masih berlangsung di Seoul.
Tahun lalu, ada 16 kurir yang meninggal karena overwork. Serikat kerja lantas meminta perusahaan logistik agar kesejahteraan kurir ditingkatkan agar kasus seperti ini tak berulang.
(1 won: Rp 12)
Advertisement