Miris, Kurir di Korsel Meninggal Akibat Kebanyakan Kerja

Kasus kurir di Korea Selatan (Korsel) meninggal akibat kebanyakan kerja.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 09 Mar 2021, 14:23 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2021, 14:06 WIB
Korea Selatan Segel Taman
Sebuah taman sepi karena disegel untuk aturan jarak sosial di Seoul, Rabu (16/12/2020). Perdana Menteri Korea Selatan memohon warganya mematuhi aturan jarak sosial untuk menghindari pembatasan yang lebih ketat guna menghadapi gelombang infeksi COVID-19 terbesar di negara itu. (AP Photo/Lee Jin-man)

Liputan6.com, Seoul - Kurir parsel di Korea Selatan (Korsel) dilaporkan meninggal dunia di Seoul akibat kebanyakan kerja (overworking). Pria berusia 48 tahun itu bekerja di Coupang Corp.

Serikat pekerja kurir, Taekbae Union, berkata polisi menemukan kurir itu di gosiwon (kos harga rendah) di Seoul pada Sabtu (6/3)

Pria dengan nama keluarga Lee itu merupakan perantau dari kota Changwon yang berjarak 400 kilometer dari Seoul. Istrinya menelepon polisi setelah suaminya tak bisa dihubungi pada Sabtu lalu.

"Mendiang sering berbicara tentang istrinya tentang kesulitan dalam pekerjaan larut malam," ujar pihak Taekbae, seperti dilaporkan Yonhap, Selasa (9/3/2021).

"Ia bekerja jam 21.00 malam untuk mengurus pengiriman malam dan subuh, dan biasanya baru pulang ke gosiwon sekitar 08.00 pagi."

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Gaji Minimum

Suasana Stasiun Kereta Seoul Menjelang Liburan Imlek
Penumpang menaiki kereta menjelang liburan Tahun Baru Imlek di stasiun kereta api Seoul, Korea Selatan, Rabu (10/2/2021). Sebelumnya pada Minggu, 31 Januari 2021, otoritas memperpanjang dua pekan kewajiban jaga jarak untuk jaga-jaga menyusul libur tahun baru China atau imlek. (Ed JONES/AFP)

Lee pergi merantau ke Seoul pada 2020, dan kemudian dipekerjakan oleh Coupang Courp yang merupakan operator e-commerce unggulan di Korsel.

Jasa pengiriman mengalami peningkatan akibat pandemi COVID-19 di Korsel. Akan tetapi, bukan berarti pekerja semakin sejahtera.

Serikat kerja kurir tersebut berkata gaji Lee hanya 2,8 juta won (Rp 35,3 juta). Nominal itu hanya sedikit di atas gaji minimum mengingat ia bekerja pada malam hari.

Proses otopsi pada Lee masih berlangsung di Seoul.

Tahun lalu, ada 16 kurir yang meninggal karena overwork. Serikat kerja lantas meminta perusahaan logistik agar kesejahteraan kurir ditingkatkan agar kasus seperti ini tak berulang.

(1 won: Rp 12)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya