Liputan6.com, London - Pakar keamanan vaksin dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bertemu pada Selasa (16/3/2021) untuk meninjau vaksin produksi AstraZeneca, setelah beberapa negara Eropa menangguhkan penggunaannya. Ada sejumlah kasus pembekuan darah di Eropa yang dilaporkan setelah vaksin diberikan.
Regulator obat-obatan Inggris dan WHO mengatakan tidak ada bukti terkait pembekuan darah tersebut dari vaksin AstraZeneca, seperti dikutip dari laman BBC, Selasa (16/3/2021).
Baca Juga
European Medicines Agency (EMA) - regulator obat-obatan Uni Eropa - juga mengadakan pertemuan pada hari yang sama membahas masalah ini. Kemudian, badan itu dijadwalkan akan mengeluarkan keputusannya tentang penggunaan lanjutan vaksinasi AstraZeneca pada Kamis 18 Maret.
Advertisement
Sekitar 17 juta orang di UE dan Inggris telah menerima satu dosis vaksin, dengan kurang dari 40 kasus pembekuan darah yang dilaporkan hingga pekan lalu, kata AstraZeneca.
Saksikan Video Berikut Ini:
Penangguhan Vaksin AstraZeneca Oleh Sejumlah Negara
Sejumlah negara Eropa yang sementara menangguhkan penggunaan vaksin, termasuk Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol.
Negara lain, termasuk Austria, telah menghentikan penggunaan batch obat tertentu sebagai tindakan pencegahan.
Namun, Belgia, Polandia, Republik Ceko dan Ukraina mengatakan mereka akan terus memberikan vaksin AstraZeneca pada warganya.
Dan di Thailand, Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha menjadi orang pertama di negara itu yang menerima inokulasi AstraZeneca.
Advertisement