4 Kali Gagal Karena Meledak, Roket SpaceX dari Angkasa Luar Akhirnya Sukses Mendarat

SpaceX berhasil mendaratkan prototipe roket pesawat antariksa mereka pada Rabu 5 Mei 2021.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 06 Mei 2021, 11:01 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2021, 10:56 WIB
Siaran langsung SpaceX menayangkan Starship SN15 setelah berhasil mendarat di Boca Chica, Cameron Count, Texas, AS. (Photo credit: SPACEX/AFP)
Siaran langsung SpaceX menayangkan Starship SN15 setelah berhasil mendarat di Boca Chica, Cameron Count, Texas, AS. (Photo credit: SPACEX/AFP)

Liputan6.com, Texas - SpaceX berhasil mendaratkan prototipe roket Starship mereka pada Rabu 5 Mei 2021 di pangkalan Texas, Amerika Serikat tanpa ledakan.

Ini merupakan roket SpaceX pertama yang berhasil mendarat setelah empat percobaan sebelumnya yang dilanda ledakan besar.

Penerbangan uji coba tersebut merupakan kemenangan besar bagi SpaceX, yang pada akhirnya ingin membawa kru di dalam pesawat antariksa untuk misi ke Mars.

"Nominal pendaratan pesawat luar angkasa!" kata pendiri SpaceX, Elon Musk di Twitter, menunjukkan antusiasnya, seperti dilansir AFP, Kamis (6/5/2021).

Nominal artinya normal dalam konteks penerbangan luar angkasa.

Eksekusinya tidak cukup sempurna, dengan api kecil melanda dasar roket setinggi 50 meter, yang disebut SN15, tak lama setelah mendarat.

Webcaster SpaceX, John Insprucker menjelaskan bahwa ini "tidak biasa dengan bahan bakar metana yang kami gunakan," menambahkan para insinyur masih mengerjakan masalah desain.

Sebuah rekaman menunjukkan bahwa api di kendaraan antariksa itu dengan cepat dipadamkan dengan meriam air.

Roket itu lepas landas sekitar pukul 17.25 waktu setempat dari Starbase di Boca Chica di Texas selatan, dengan ketinggian 10 kilometer dan melakukan serangkaian manuver, termasuk pendaratan horizontal yang disebut sebagai "belly flop."

Saksikan Video Berikut Ini:

Sempat Hadapi Tekanan Sebelum Peluncuran

Ilustrasi SpaceX
Launch Pad 39A di NASA's Kennedy Space Center in Florida. Kredit: SpaceX

SpaceX sempat menghadapi tekanan tambahan untuk berhasil dengan penerbangannya pada Rabu (5/5) setelah NASA bulan lalu mengumumkan versi Starship akan digunakan sebagai pendarat bulan.

Kontrak senilai US$ 2,9 miliar saat ini ditangguhkan setelah dua pesaing SpaceX, Blue Origin and Dynetics milik Jeff Bezos, mengajukan protes.

Dalam dua tes penerbangan pertama roket, SN8 dan SN9, keduanya jatuh dan meledak saat diluncurkan pada Desember 2020 dan Februari 2021.

Selanjutnya, SN10 berhasil mendarat namun meledak beberapa menit setelahnya pada 3 Maret.

Dalam uji peluncuran keempat, SN11, juga dinyatakan meledak, kali ini di tengah penerbangan.

Akhirnya, SpaceX berencana untuk menggabungkan pesawat luar angkasa Starship dengan roket Super Heavy, menciptakan sistem yang sepenuhnya dapat digunakan kembali untuk menjelajah jauh ke antariksa.

Versi terakhir ini akan berdiri setinggi 120 meter dan akan mampu membawa 100 metrik ton ke orbit Bumi - kendaraan peluncur paling kuat yang pernah dikembangkan.

 

Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker

Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker
Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya