Top 3: Malaysia Siapkan Dana Lockdown Rp 138 Triliun Terpopuler

Berita tentang Malaysia yang menyiapkan dana lockdown sebesar Rp 138 triliun menjadi sorotan di top 3 kanal Global Liputan6.com.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 02 Jun 2021, 08:57 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2021, 08:57 WIB
Suasana Lockdown Kedua di Malaysia
Pengemudi menunggu di depan Menara Kembar pada hari pertama Perintah Kontrol Gerakan Penuh (MCO) di Kuala Lumpur, Malaysia (1/6/2021). Penguncian kedua dilakukan untuk mengatasi pandemi yang memburuk yang telah menempatkan sistem perawatan kesehatannya di ambang kehancuran. (AP Photo/Vincent Thian)

Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin mengumumkan adanya dana lockdown (Pemerkasa Plus) sebesar 40 miliar ringgit, atau setara Rp 138 triliun untuk tiga kepentingan masyarakat.

Berita tentang Malaysia yang menyiapkan dana lockdown sebesar Rp 138 triliun menjadi berita terpopuler di kanal Global Liputan6.com, Rabu (2/6/2021).

Berita populer lainnya membahas tentang WHO mengubah nama varian COVID-19 dengan menggunakan huruf Yunani.

Varian COVID-19 yang diberikan nama dengan huruf Yunani itu merujuk pada varian yang pertama kali terdeteksi di negara-negara seperti Inggris, Afrika Selatan, dan India.

Adapun berita yang paling disorot lainnya, yaitu seorang ahli yang memperingatkan ancaman gelombang ketiga COVID-19 di Inggris karena kekhawatiran atas bahaya varian Virus Corona dari India.

Berikut ini artikel terpopuler kanal Global dalam Top 3 Global Liputan6.com:

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

1. Malaysia Mulai Total Lockdown, Pemerintah Siapkan Rp 138 Triliun

Suasana Lockdown Kedua di Malaysia
Seorang pria yang mengenakan masker berjalan di sepanjang jalan kosong di depan Menara Kembar pada hari pertama Full Movement Control Order (MCO) di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (1/6/2021). (AP Photo/Vincent Thian)

Negeri jiran Malaysia resmi memulai total lockdown pada Selasa (1/6/2021). Kebijakan ketat ini berlangsung selama dua pekan akibat peningkatan kasus COVID-19 dan varian baru. 

Pada Senin malam (31/5), Perdana Menteri Muhyiddin Yassin sempat memberikan keterangan nasional di televisi terkait keputusannya. Ia menegaskan bahwa tidak ingin sistem kesehatan di Malaysia runtuh akibat COVID-19. 

PM Yassin juga mengumumkan adanya dana lockdown (Pemerkasa Plus) sebesar 40 miliar ringgit (Rp 138 triliun) untuk tiga kepentingan masyarakat.

 

Baca selengkapnya....

2. WHO Ubah Nama Varian COVID-19 Pakai Huruf Yunani

WHO Umumkan Virus Corona Pandemi Global
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus (kanan) berbicara dalam konferensi pers di Jenewa, 11 Maret 2020. WHO menyatakan wabah COVID-19 dapat dikategorikan sebagai "pandemi" karena virus tersebut telah menyebar semakin luas ke seluruh dunia. (Xinhua/Chen Junxia)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan sistem penamaan baru untuk varian COVID-19.

Mulai saat ini, WHO akan menggunakan huruf Yunani untuk merujuk pada varian yang pertama kali terdeteksi di negara-negara seperti Inggris, Afrika Selatan, dan India.

Varian Inggris misalnya diberi label sebagai Alfa, Beta Afrika Selatan, dan India sebagai Delta.

 

Baca selengkapnya....

3. Khawatir Bahaya Varian India, Ahli Peringatkan Ancaman Gelombang Ketiga COVID-19 di Inggris

Kasus Covid-19 di Inggris Lampaui 500 Ribu
Orang-orang berjalan di depan Tower Bridge di London, Inggris, pada 6 Oktober 2020. Inggris melaporkan 14.542 kasus terkonfirmasi baru COVID-19, menambah total infeksi di negara itu menjadi 530.113, menurut data resmi yang dirilis pada Selasa (6/10). (Xinhua/Han Yan)

 Seorang ilmuwan penasihat pemerintah memperingatkan akan kemungkinan munculnya gelombang ketiga COVID-19 di Inggris. 

Prof Ravi Gupta, dari Universitas Cambridge, mengatakan meskipun kasus baru "relatif rendah", varian yang berasal dari India telah menyebabkan "pertumbuhan eksponensial". Dia mengatakan bahwa rencana pemerintah untuk mengakhiri pembatasan COVID-19 di Inggris pada 21 Juni harus ditunda. Demikian seperti melansir BBC, Senin (31/5/2021). 

Sekretaris George Eustice mengatakan pemerintah tidak dapat mengesampingkan penundaan pelonggaran lockdown yang direncanakan.

 

Baca selengkapnya....

Infografis 4 Tips Ciptakan Sirkulasi Udara di Ruangan Cegah COVID-19

Infografis 4 Tips Ciptakan Sirkulasi Udara di Ruangan Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Tips Ciptakan Sirkulasi Udara di Ruangan Cegah COVID-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya