Kasus COVID-19 Naik Meski Mayoritas Warga Sudah Vaksin, Ibu Kota Chile Lockdown Per 11 Juni

Ibu Kota Chile, Santiago terpaksa menghadapi lockdown usai meningkatnya kasus COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 12 Jun 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2021, 09:00 WIB
Kematian Akibat Corona COVID-19 di Chile
Foto udara lubang kuburan baru di Pemakaman Umum Santiago, pada Senin (7/6/2021). Otoritas kesehatan Chile melaporkan pada hari Senin bahwa jumlah kematian akibat pandemi virus corona telah melampaui 30.000 dan mengumumkan perpanjangan penutupan perbatasan hingga akhir Juni. (MARTIN BERNETTI/AFP)

Liputan6.com, Santiago - Chile telah mengumumkan penguncian di ibu kota Santiago di tengah meningkatnya kasus COVID-19, meskipun hampir 60% warga negara itu sudah divaksinasi sepenuhnya.

Melansir BBC, Jumat (11/6/2021), lebih dari delapan juta penduduk yang tinggal di dalam dan sekitar ibu kota sekarang harus tinggal di rumah mulai Sabtu 11 Juni. 

Pada Kamis 10 Juni, Chile melaporkan 7.716 kasus baru setiap hari, dengan sebagian besar infeksi berada di antara mereka yang belum sepenuhnya divaksinasi.

Tempat tidur perawatan intensif mendekati kapasitas penuh, pejabat kesehatan memperingatkan.

Jose Luis Espinoza, presiden Federasi Nasional Asosiasi Perawat Chile, mengatakan anggotanya "di ambang kehancuran", lapor Reuters.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mayoritas Warga Sudah Terima Vaksin

Kematian Akibat Corona COVID-19 di Chile
Pandangan udara kuburan baru di Pemakaman Umum Santiago, pada Senin (7/6/2021). Otoritas kesehatan Chile melaporkan pada hari Senin bahwa jumlah kematian akibat pandemi virus corona telah melampaui 30.000 dan mengumumkan perpanjangan penutupan perbatasan hingga akhir Juni. (MARTIN BERNETTI/AFP)

Sekitar 58% dari 17,5 juta penduduk negara itu telah divaksinasi lengkap, dan sebanyak 75% telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19. 

Tetapi para kritikus menuduh pemerintah terjebak dalam kemenangan atas peluncuran vaksin dan melonggarkan pembatasan virus corona terlalu cepat.

Perbatasan Chile telah ditutup dari Maret hingga November 2020. Tetapi setelah penguncian ketat telah menurunkan infeksi, keputusan diambil untuk membukanya kembali.

Warga Chile juga diberi izin liburan khusus untuk bepergian lebih bebas ke seluruh negeri selama liburan musim panas di belahan bumi selatan.

Restoran, toko, dan resor liburan dibuka untuk memulai ekonomi yang goyah.

Chile telah memiliki hampir 1,5 juta infeksi sejak pandemi dimulai, dengan lebih dari 30.000 kematian terkait COVID-19, menurut data dari universitas Johns Hopkins di Amerika.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya