Liputan6.com, Jakarta - Data menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 AstraZeneca yang paling banyak digunakan di dunia. Data penggunaan vaksin COVID-19 dikumpulkan dari sumber pemerintah oleh proyek Our World in Data di University of Oxford.
Orang yang divaksinasi mengacu pada seseorang yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, dan orang yang divaksinasi lengkap telah menerima semua dosis vaksin yang diperlukan.
Untuk vaksin Pfizer-BioNTech, seseorang yang "divaksinasi penuh" telah menerima dua dosis.
Advertisement
Sementara dosis vaksin masih relatif langka secara global, sebagian besar negara telah memfokuskan upaya vaksinasi awal pada kelompok prioritas rentan secara klinis; orang-orang berusia 60-an, 70-an dan lebih tua; dan pekerja garis depan, seperti dokter dan perawat.
Ada juga perbedaan mencolok antara benua. Afrika memiliki tingkat vaksinasi paling lambat di benua mana pun, dengan beberapa negara belum memulai kampanye vaksinasi massal.
Negara-negara yang kurang kaya mengandalkan pengaturan pembagian vaksin yang disebut COVAX, yang bertujuan untuk menyediakan dua miliar dosis pada akhir tahun.
85 persen suntikan vaksin yang dijadikan 'senjata melawan COVID-19' di seluruh dunia telah dilakukan di negara-negara berpenghasilan tinggi dan menengah ke atas.
Sejauh ini hanya 0,3 persen dosis telah diberikan di negara-negara berpenghasilan rendah.
Laporan yang beredar menyebut bahwa lebih dari 2,39 miliar dosis vaksin COVID-19 telah diberikan di seluruh dunia, setara dengan 31 dosis untuk setiap 100 orang.
Sudah ada kesenjangan yang mencolok antara program vaksinasi di berbagai negara, dengan beberapa belum melaporkan dosis tunggal, demikian dikutip dari laman New York Times, Selasa (15/6/2021).
Daftar Vaksin yang Paling Banyak Digunakan
Berikut adalah daftar vaksin yang banyak digunakan oleh negara di dunia untuk melawan COVID-19, berdasarkan sumber dari Our World in Data:
1. Oxford-AstraZeneca : 177 negara
2. Pfizer-BioNTech : 104 negara
3. Sinopharm-Beijing : 55 negara
4. Moderna : 54 negara
5. Gamaleya (Sputnik V) : 45 negara
6. Sinovac : 30 negara
7. Johnson&Johnson : 24 negara
8. Bharat Biotech (Covaxin) : 6 negara
9. CanSino : 4 negara
10. BBIBP-CorV : 2 negara
11. Sinopharm-Wuhan : 2 negara
12. Vector Institute (EpiVacCorona) : 2 negara
13. Abdala : 1 negara
14. Soberana02 : 1 negara
15. QazVac : 1 negara
16. Sinopharm/HayatVax : 1 negara
17. RBD-Dimer : 1 negara
Advertisement