Liputan6.com, Jakarta - Indonesia masuk 15 besar negara dengan kasus tertinggi Virus Corona COVID-19 di dunia. Pada Selasa (13/7/2021), kasus Indonesia naik menjadi 2,61 juta kasus.
Berdasarkan data Satgas COVID-19, kasus baru tercatat mencapai 47 ribu. Ini adalah kesekian kalinya Indonesia memecahkan rekor harian. Untuk kasus aktif tercatat mencapai 407 ribu.
Advertisement
Baca Juga
Indonesia lantas menggeser Meksiko di posisi 15. Ini adalah posisi tertinggi Indonesia selama pandemi berlangsung. Di atas Indonesia, ada Polandia dengan 2,88 juta kasus.
Beberapa hari sebelumnya, pemerintahan Jokowi mengizinkan vaksin COVID-19 berbayar agar lebih banyak warga yang divaksin. Rencana itu sedang ditunda.
Selain Indonesia, ada juga negeri jiran Malaysia yang kasus hariannya tembus 11 ribu sehari. Total kasus di Malaysia saat ini 855 ribu. Kasus aktif mencapai 96 ribu.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Pemerintah Klaim Situasi Terkendali
Sehari sebelumnya, Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa dan Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, mengklaim penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia sangat terkendali.
Hal ini disampaikannya usai melakukan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo.
"Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadaannya, justru sangat-sangat terkendali," katanya dalam konferensi pers, Senin (12/7).
Luhut meminta pihak yang kerap menyatakan penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air tidak terkendali untuk menghadap dirinya.
"Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya. Nanti saya tunjukin ke mukanya bahwa kita terkendali," tegas dia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ini mengakui penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia memiliki banyak persoalan. Namun, persoalan tersebut sedang diperbaiki dengan tertib.
"Presiden berikan direktif yang sangat jelas, dan presiden saya katakan, in charge di semua ini. Dan kami sebagai pelaksananya tidak ada masalah. Semua kami putuskan secara terintegrasi," tandas dia.
Advertisement