Liputan6.com, Teluk Oman - Pembajakan kapal dilaporkan terjadi di Teluk Oman.
"Sebuah kapal berbendera Panama telah dibajak oleh orang-orang bersenjata di Teluk Oman dan diperintahkan untuk berlayar ke Iran," Lloyds List Maritime Intelligence telah mengkonfirmasi seperti dikutip dari BBC, Rabu (4/8/2021).
Baca Juga
"Kapal tanker aspal MV Asphalt Princess sedang menuju ke jalur padat menuju Selat Hormuz," jelas Lloyds List Maritime Intelligence.
Advertisement
Sejauh ini belum diketahui pasti siapa yang telah merebut kapal itu, tetapi para analis mengatakan pasukan Iran dicurigai sebagai dalang peristiwa pembajakan tersebut.
Sejauh ini Iran revolutionary guards atau Pengawal Revolusi Iran menolak laporan itu sebagai dalih untuk "tindakan bermusuhan" terhadap Teheran.
Insiden itu terjadi kurang dari sepekan setelah sebuah kapal tanker minyak yang dioperasikan oleh sebuah perusahaan milik Israel diserang oleh sebuah pesawat tak berawak dari Oman, menewaskan dua penjaga keamanan - satu dari Inggris dan lainnya Rumania.
AS, Inggris dan Israel menyalahkan Iran atas serangan itu - klaim yang dibantah keras.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Imbauan Berhati-Hati di Teluk Oman
Koresponden Keamanan BBC Frank Gardner mengatakan MV Asphalt Princess dimiliki oleh sebuah perusahaan yang berbasis di Dubai -- salah satu kapalnya dibajak dua tahun lalu oleh Iran revolutionary guards.
Dia mengatakan bahwa, menurut laporan, hingga sembilan pria bersenjata menaiki MV Asphalt Princess saat mendekati pintu masuk Selat Hormuz, yang dilalui sekitar seperlima dari pasokan minyak maritim dunia.
Sebelumnya, United Kingdom Maritime Trade Operations (UKMTO) menyarankan pengiriman di dekat Fujairah di Teluk Oman untuk sangat berhati-hati.
Seorang juru bicara Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan sedang menyelidiki laporan insiden di sebuah kapal di lepas pantai UEA.
Gedung Putih menyebut laporan itu "sangat mengganggu".
UKMTO awalnya memperingatkan kapal tentang sebuah insiden sebelum menyatakan "potensi pembajakan" beberapa jam kemudian.
Sebelumnya pada hari itu, empat kapal tanker minyak melaporkan bahwa mereka "tidak di bawah komando", yang biasanya berarti sebuah kapal kehilangan tenaga dan tidak dapat mengarahkan. Salah satu kapal kemudian mulai bergerak, lapor kantor berita AP.
Sebuah pesawat patroli laut Angkatan Udara Oman terlihat terbang di atas laut pada saat yang sama, menurut data dari FlightRadar24.com.
Kementerian luar negeri Iran mengatakan laporan yang melibatkan beberapa kapal pada hari Selasa "mencurigakan" dan memperingatkan terhadap segala upaya untuk "menciptakan suasana palsu" terhadap Teheran.
Advertisement