Studi: Vaksin Johnson & Johnson Efektif 96 Persen Lawan Varian Delta COVID-19

Studi terbaru di Afrika Selatan menyimpulkan vaksin Johnson & Johnson efektif melawan varian Delta dari COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 11 Agu 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2021, 17:00 WIB
Distribusi Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson
Seorang karyawan di distributor McKesson Corporation memindai sekotak vaksin Johnson & Johnson saat mengisi pesanan di Shepherdsville, Kentucky, Senin (1/3/2021). Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson menjadi vaksin corona ketiga yang sah digunakan di AS. (AP Photo/Timothy D. Easley, Pool)

Liputan6.com, Pretoria - Studi terbaru menunjukkan vaksin Johnson & Johnson efektif hingga 96 persen mencegah kematian dari varian Delta dari COVID-19. Studi ini dilakukan pada tenaga kesehatan di Afrika Selatan.

Menurut laporan Wall Street Journal, Rabu (11/8/2021), ada hampir 480 ribu nakes yang terlibat dalam studi ini. Vaksin J&J juga berhasil mencegah perawatan rumah sakit dengan persentase 71 persen.

Untuk varian Beta, pencegahan perawatan rumah sakitnya lebih rendah, yakni 61 persen. Tetapi vaksin ini bisa mencegah kematian hingga 96 persen.

"Vaksinnya bekerja sangat baik di Afrika Selatan dan melindungi melawan penyakit parah dan kematian," ujar Dr. Glenda Gray, salah satu pemimpin penelitian.

Dr. Gray juga menegaskan vaksin ini memberikan ketahanan hingga delapan bulan melawan varian Delta.

Studi ini merupakan hasil tes real world pertama dari vaksin Johnson & Johnson. Saat ini studinya belum melalui tahap peer-review atau dipublikasi di jurnal ilmiah.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Vaksinasi di Indonesia: Moderna Bakal Buat Umum?

Vaksin Moderna untuk Vaksinasi Dosis Ketiga bagi Tenaga Kesehatan
Vaksinator menyiapkan vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster kepada tenaga kesehatan di RSUD Matraman, Jakarta, Jumat (6/8/2021). Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster kepada tenaga kesehatan di Indonesia ditargetkan rampung pada pekan kedua Agustus 2021. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Saat ini vaksin Moderna digunakan sebagai vaksin dosis ketiga atau booster bagi tenaga kesehatan (nakes). Namun, Kementerian Kesehatan juga tengah menyiapkan vaksin Moderna untuk diberikan ke masyarakat umum.

Saat ini, pemberian vaksin Moderna ke masyarakat umum memang belum dimulai karena masih tahap distribusi.

"Baru mulai distribusi," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengutip Merdeka.

Nadia mengatakan pemberian kepada masyarakat umum setelah memastikan para tenaga kesehatan sudah mendapatkan suntikan vaksin Moderna.

"Ini kan melengkapi kebutuhan vaksinasi kita yang perlu 426 juta dosis dan ini bukan menggantikan, tetapi untuk mencukupi kebutuhan vaksinasi," jelasnya.

Pada saat kedatangan vaksin Moderna pertama kali ke Indonesia Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga sempat mengatakan bahwa vaksin Moderna juga bakal digunakan untuk masyarakat umum. Namun, memang prioritas utama adalah kepada tenaga kesehatan

"Rencananya vaksin ini selain digunakan untuk suntikan pertama dan kedua bagi rakyak Indonesia, khusus akan kami gunakan sebagai booster suntikan ketiga bagi tenaga kesehatan Indonesia," kata Budi saat kedatangan vaksin Moderna di Indonesia pada 11 Juli 2021.

Kehadiran vaksin Moderna di Indonesia merupakan dukungan kerja sama Pemerintah AS melalui jalur multilateral Covax Facility.

Infografis COVID-19:

Infografis Boleh dan Tidak Boleh Sebelum - Setelah Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Boleh dan Tidak Boleh Sebelum - Setelah Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya