Liputan6.com, Plymouth - Sedikitnya enam orang tewas termasuk tersangka dalam penembakan massal, di Kota Plymouth barat daya Inggris pada Kamis 12 Agustus 2021 malam. Salah seorang anak di antara korban tewas dalam insiden penembakan tersebut.
Polisi Devon dan Cornwall mengatakan telah menyatakan "insiden kritis" terjadi di daerah Keyham di Plymouth Kamis malam.
"Dua perempuan dan tiga laki-laki, termasuk tersangka, meninggal karena luka tembak di tempat kejadian," kata Polisi Devon dan Cornwall dalam sebuah pernyataan.
Advertisement
Wanita lain meninggal beberapa saat kemudian di rumah sakit, tambah pihak kepolisian.
Baca Juga
Melansir Channel News Asia, Jumat (13/8/2021), anggota parlemen lokal Johnny Mercer mengatakan penembakan itu tidak terkait dengan aksi teror.
Polisi telah menanggapi insiden tersebut bersama layanan darurat lainnya, termasuk staf ambulans udara untuk laporan tembakan di lingkungan perumahan dekat beberapa dermaga kota.
"Ada sejumlah korban jiwa di tempat kejadian dan beberapa korban lainnya menerima perawatan," kata polisi dalam sebuah pernyataan.
"Sebuah insiden kritis telah diumumkan. Daerah itu telah ditutup dan polisi yakin situasinya terkendali," tambah pasukan itu, meminta orang untuk tidak berspekulasi atau membagikan gambar tempat kejadian di media sosial.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bukan Insiden Terkait Teror
Sejauh ini rincian detail mengenai kejadian masih belum diketahui jelas.
Anggota parlemen lokal Mercer mendesak orang-orang untuk "tetap tenang" hingga mereka menerima kabar terbaru dari polisi.
"Insiden itu tidak terkait teror, dan tersangka juga tidak dalam pelarian di Plymouth," katanya di Twitter.
Menteri Dalam Negeri Priti Patel menyebut insiden itu "mengejutkan" dan mengatakan pikirannya "bersama mereka yang terkena dampak" tetapi tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang apa yang terjadi.
"Saya telah berbicara dengan Kepala Polisi dan menawarkan dukungan penuh," cuitnya.
"Saya mendesak semua orang untuk tetap tenang, mengikuti saran polisi dan mengizinkan layanan darurat kami untuk melanjutkan pekerjaan mereka."
Advertisement