Korban Tewas Banjir Turki Meningkat Jadi 70

Setidaknya ada 70 orang meninggal di dekat pantai Laut Hitam akibat banjir Turki.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Agu 2021, 10:56 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2021, 10:53 WIB
Usai Kebakaran Hutan, Banjir Melanda Turki
Sebuah mobil mengambang setelah banjir bandang melanda beberapa wilayah Laut Hitam di Kastamonu (12/8/2021). Badai besar melanda bagian utara Turki tepat ketika tim penyelamat melaporkan membawa ratusan kebakaran hutan yang telah menewaskan delapan orang sejak akhir Juli. (Handout/IHH/AFP)

Liputan6.com, Kastamonu - Operasi pencarian dan penyelamatan besar-besaran sedang berlangsung di Turki Utara setelah banjir bandang di sepanjang Pantai Laut Hitam menewaskan 70 orang.

Provinsi Kastamonu adalah daerah yang paling parah terkena dampaknya. Bangunan apartemen di Kota Bozkurt juga hancur ketika Sungai Ezine meluap, seperti dilansir dari BBC, Jumat (20/08/2021).

Bulan ini Turki juga harus memerangi kebakaran hutan besar di selatan. Delapan orang tewas ketika sebuah pesawat pemadam kebakaran jatuh di Adana pada hari Sabtu, tepat sebelum mendarat.

Menurut laporan kantor berita Interfax, lima prajurit Rusia dan tiga warga Turki berada di dalam pesawat.

Kebakaran itu memaksa ribuan penduduk lokal dan turis mengungsi dari Marmaris dan daerah sekitarnya. Delapan orang meninggal dan lebih dari 100.000 hektar (247.000 ekar) vegetasi hancur.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Banjir Picu Kerusakan Parah

Usai Kebakaran Hutan, Banjir Melanda Turki
Kendaraan yang hancur setelah banjir dan tanah longsor di kota Bozkurt di provinsi Kastamonu, Turki, Kamis (12/8/2021). Banjir menghancurkan rumah-rumah dan jembatan-jembatan dan menyapu mobil-mobil oleh arus deras. (IHA via AP)

Banjir, yang dipicu oleh hujan deras, menyebabkan kerusakan dimana-mana. Beberapa bangunan runtuh, jembatan hancur, jalan-jalan tersumbat dengan mobil yang rusak, dan listrik terputus.

Pada hari Minggu, pihak berwenang Turki mengatakan 70 orang telah tewas di tiga provinsi di sepanjang Laut Hitam, termasuk 60 di Kastamonu serta puluhan orang masih hilang.

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengunjungi Kastamonu pada hari Jumat dan menghadiri pemakaman beberapa korban banjir.

"Kami tidak dapat mengembalikan warga yang hilang, tetapi negara kami memiliki sarana dan kekuatan untuk memberi kompensasi kepada mereka yang kehilangan orang yang dicintai," kata Erdogan setelah memimpin doa.

Pemanasan Global Berpengaruh Terhadap Banjir di Eropa

Banjir Landa Giresun Turki, Enam Orang Tewas
Orang-orang bekerja di area yang terdampak banjir di Provinsi Giresun, kawasan Laut Hitam, Turki (23/8/2020). Banjir yang melanda Giresun pada Minggu (23/8) menewaskan enam orang, termasuk dua personel Gendarmerie, demikian dilaporkan kantor berita semiresmi Turki Anadolu Agency. (Xinhua)

Sementara itu, dinilai penangan bencana alam Turki yang kurang maksimal, Presiden Erdogan dikritik oleh sejumlah kalangan. Seperti misalnya, di daerah banjir, helikopter mengambil beberapa orang dari atap sementara yang lain diselamatkan dengan perahu.

Kini, lebih dari 1.700 orang telah dievakuasi, dan sebanyak 330 desa tanpa listrik.

Bencana terbaru Turki terjadi pada Minggu ketika sebelumnya PBB memperingatkan peristiwa cuaca yang lebih ekstrem karena pemanasan global yang disebabkan oleh manusia. 

Banjir bandang dan gelombang panas yang parah melanda sebagian besar Eropa musim panas ini. Daerah pegunungan di sepanjang pantai Laut Hitam Turki rentan terhadap banjir di musim panas.

Namun Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengatakan pada kunjungan ke daerah itu pada hari Kamis "ini adalah bencana banjir terburuk yang pernah saya lihat".

Di negara tetangga Yunani, pihak berwenang mengatakan kebakaran hutan yang meluas sekarang lebih dapat dikendalikan karena curah hujan yang sangat dibutuhkan datang.

 

Reporter: Cindy Damara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya