Liputan6.com, Kabul - Sekjen PBB António Guterres menungkap fakta-fakta suram mengenai keadaan di Afghanistan usai Taliban berkuasa. Sebanyak 18 juta rakyat di negara itu disebut butuh bantuan kemanusiaan agar bisa selamat.
Guterres berkata Afghanistan berada di ambang bencana kemanusiaan. Ia menyebut satu dari tiga orang di Afghanistan sudah kesulitan cari makan. Anak-anak pun terancam jadi korban.
Advertisement
Baca Juga
"Lebih dari setengah anak-anak di bawah lima tahun diperkirakan akan terkena malnutrisi akut dalam setahun ke depan. Rakyat kehilangan akses ke bahan-bahan dan pelayanan pokok tiap hari. Sebuah bencana kemanusiaan menanti," kata Guterres dalam pernyataan resmi di situs United Nations, dikutip Kamis (2/9/2021).
PBB berkata telah mengirimkan makanan kepada 80 ribu orang dalam dua pekan terakhir. Senin kemarin, PBB juga mengirimkan 12,5 juta ton metrik bantuan medis ke Afghanistan.
Pekan depan, PBB akan merinci daftar bantuan yang dibutuhkan warga Afghanistan serta pendanaan. Program itu disebut Flash Appeal for Afghanistan.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Masalah Iklim di Afghanistan
Selain itu, ada masalah lain yang diakibatkan iklim di Afghanistan, yakni kekeringan parah dan musim dingin yang parah.
Akibatnya, Afghanistan butuh makanan, penampungan, dan suplai tambahan. Guterres lantas meminta agar semua pihak di Afghanistan memastikan agar akses bantuan kemanusiaan bisa masuk dengan lancar.
Lebih lanjut, Guterres meminta agar anggota-anggota PBB berperan secara mendalam untuk membantu Afghanistan.
"Saya mendorong Negara-negara Anggota untuk terlibat secara mendalam untuk rakyat Afghanistan di saat tergelap mereka yang membutuhkan," terang Guterres.
Advertisement