Liputan6.com, Jakarta - Pertempuran sengit dilaporkan terjadi antara pasukan Taliban dan gerilyawan perlawanan di Lembah Panjshir Afghanistan.
Melansir BBC, Jumat (3/9/2021), Taliban mengatakan mereka telah mengambil beberapa wilayah dan menimbulkan kerugian "berat" di Front Perlawanan Nasional. Tetapi Front tersebut mengatakan mereka menguasai semua pintu masuk ke lembah itu, dan Taliban telah kehilangan ratusan anggotanya.
Advertisement
Panjshir adalah satu-satunya provinsi yang tidak jatuh ke tangan kelompok Taliban dan ribuan pihak oposisi diyakini telah berkumpul di sana.
Perlawanan yang mencakup mantan Wakil Presiden Amrullah Saleh, mantan anggota pasukan keamanan Afghanistan dan milisi lokal - dipimpin oleh pemimpin suku setempat Ahmad Massoud. Ayah Massoud menahan Soviet pada 1980-an dan Taliban pada 1990-an.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Konflik di Lembah Panjshir
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa para pendukung pihaknya telah pindah ke Lembah Panjshir setelah negosiasi gagal, seperti laporan dari kantor berita Reuters.
Pembicaraan gagal karena kedua belah pihak memegang posisi yang sangat berbeda, kata juru bicara NRF Fahim Dashti seperti dikutip BBC Persia.
Fahim mengatakan mereka memerangi Taliban di dua front dan 350 anggota Taliban tewas dan sejumlah lainnya ditangkap. Klaim dari kedua belah pihak sulit untuk diverifikasi.
Laporan tentang anggota Taliban yang mencari, dan membunuh, orang-orang seperti pejabat senior polisi dan pejabat pemerintah bertentangan dengan citra yang lebih moderat yang ingin digambarkan kelompok itu ketika menguasai negara.
Advertisement