Anak-Anak di Jerman Mulai Disuntik Vaksin COVID-19 pada Awal 2022

Lebih dari 52,5 juta orang di Jerman telah divaksinasi penuh terhadap Corona COVID-19.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 21 Sep 2021, 16:54 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2021, 16:54 WIB
Jerman Kembali Lockdown
Orang-orang berjalan melewati zona pejalan kaki utama di Frankfurt, Jerman, Senin (14/12/2020). Mengurangi sebaran virus corona COVID-19, Jerman akan kembali menutup wilayahnya atau lockdown mulai 16 Desember 2020 mendatang. (AP Photo/Michael Probst)

Liputan6.com, Berlin - Jerman akan menawarkan vaksin COVID-19 kepada anak-anak di bawah 12 tahun pada awal 2022. Menteri Kesehatan Federal Jens Spahn mengharapkan otorisasi untuk menggunakan vaksin dalam kelompok usia ini akan datang pada kuartal pertama 2022.

"Kalau begitu kita juga bisa melindungi yang lebih muda dengan lebih baik," kata Spahn kepada surat kabar Funke Mediengruppe, seperti dikutip dari laman Xinhua, Selasa (21/9/2021).

Pada Senin 20 September, lebih dari 52,5 juta orang di Jerman telah mendapat vaksinasi COVID-19 penuh.

Menjadikan tingkat vaksinasi negara itu 63,1 persen, menurut Robert Koch Institute (RKI) untuk penyakit menular.

Hampir 56 juta orang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.

Awal bulan ini, pembuat vaksin COVID-19 Jerman BioNTech mengumumkan rencana untuk segera meminta persetujuan untuk menggunakan suntikannya pada anak-anak berusia lima hingga sebelas tahun.

Dikatakan olehnya, vaksin yang digunakan akan sama tetapi dosisnya lebih kecil.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


67 Anak Malaysia Meninggal Akibat COVID-19 di Tahun 2021

Para Pelajar di Malaysia Jalani Vaksin COVID-19
Seorang siswa sekolah menengah menerima dosis vaksin Pfizer terhadap penyakit coronavirus (COVID-19) di pusat vaksin di Shah Alam, Malaysia, Senin (20/9/2021). (AP Photo/Vincent Thian)

67 orang anak di Malaysia meninggal karena COVID-19 tahun ini, dibandingkan dengan enam kematian pada tahun 2020.

Kementerian Kesehatan Malaysia menargetkan penyelesaian inokulasi untuk 80 persen dari mereka yang memenuhi syarat sebelum sekolah dibuka kembali pada tahun 2022.

Direktur Jenderal Kesehatan Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan, statistik yang menunjukkan tren peningkatan infeksi Corona COVID-19 pada anak di bawah 18 tahun mengkhawatirkan.

Sementara peningkatan tajam kematian di antara kelompok usia ini juga mengkhawatirkan, demikian dikutip dari laman The Star, Selasa (21/9/2021).

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan menargetkan 60% remaja berusia 12 hingga 17 tahun akan mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin pada November 2021, katanya.

Kementerian juga menargetkan 80% dari mereka yang memenuhi syarat untuk divaksinasi sepenuhnya sebelum sekolah dibuka untuk sesi 2022.

"Statistik yang menunjukkan tren peningkatan infeksi di kalangan anak-anak (0-18 tahun) di Malaysia sangat mengkhawatirkan."

"Yang juga mengkhawatirkan adalah statistik kematian, di mana 67 kematian pada anak-anak telah dilaporkan pada tahun 2021 hingga 19 September, dibandingkan dengan enam kematian pada tahun 2020," katanya dalam sebuah pernyataan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya