Toko Olahraga Decathlon Setop Jual Kano di Prancis Utara Cegah Migran Masuk Inggris

Menurut perusahaan asal Prancis ini, gerai-gerai di bagian utara negara itu membuat keputusan sendiri untuk berhenti menjual kano.

diperbarui 18 Nov 2021, 07:04 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2021, 07:04 WIB
Pandemi Bikin Masyarakat Makin Minat Olahraga, Decathlon Kini Hadir di Kota Kasablanka
Minat olahraga di masa pandemi meningkat, Decathlon buka di Kota Kasablanka

, Paris - Toko alat olahraga Decathlon pada hari Selasa (16/11) telah mengumumkan tidak akan lagi menjual kano di wilayah Prancis utara untuk membantu upaya menghentikan para migran yang putus asa yang mencoba menyeberangi Selat Inggris.

"Pembelian kano tidak akan bisa lagi dilakukan" di gerai Decathlon di Calais dan Grande-Synthe, dekat Dunkirk, "mengingat kondisi saat ini," demikian penjelasan Decathlon kepada kantor berita AFP.

Keputusan ini dibuat karena sejatinya kano tidak digunakan untuk tujuan yang dimaksudkan dan berisiko bagi mereka yang menaikinya, demikian dikutip dari laman DW Indonesia, Kamis (17/11/2021).

"Nyawa orang telah terancam karena penggunaannya yang tidak tepat," kata Decathlon.

Menurut perusahaan asal Prancis ini, gerai-gerai di bagian utara negara itu membuat keputusan sendiri untuk berhenti menjual kano dan manajemen Decathlon telah menyetujui alasan mereka.

Namun, pembeli tetap bisa memesan kano melalui pemesanan online dan gerai-gerai di daerah lain di Prancis. Perlengkapan keselamatan lainnya, seperti jaket pelampung dan pelindung panas, masih akan dijual di gerai Calais dan Grande-Synthe.

Sebelumnya pada Jumat (12/11) lalu, tiga migran dilaporkan hilang setelah mencoba menyeberangi Selat Inggris dengan menggunakan kano. Ini terjadi 24 jam setelah dua kano ditemukan terapung-apung di Calais, di mana dua orang berhasil diselamatkan dari laut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Migran Terus Bertambah

Imigran Tujuan Inggris Nekat Bersembunyi di Truk
Petugas polisi berpatroli di dekat kamp migran di Calais, Prancis pada 14 Oktober 2021. Dalam praktik berbahaya dan berpotensi mematikan, beberapa imigran mencoba melewati terowongan menuju Inggris yang dijaga ketat yang menghubungkan kedua negara dengan bersembunyi di truk. (AP/Christophe Ena)

Jumlah migran yang mencoba menyebrangi Selat Inggris telah mencatat rekor pada Kamis (11/11) lalu yakni sebanyak 1.185 orang, demikian menurut data pemerintah Inggris.

Dilaporkan Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin berbicara dengan Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel pada hari Senin (15/11). Usai pertemuan, Darmanin mengatakan bahwa Inggris harus "berhenti memanfaatkan Prancis sebagai sasaran mereka dalam urusan politik domestik Inggris."

Sepanjang tahun 2020, dilaporkan sekitar 9.500 orang melakukan perjalanan berbahaya melintasi Selat Inggris. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2019 yang mencapai angka 2.300 orang dan pada tahun 2018 yang mencapai angka 600 orang.

Diprediksi di tahun 2021 ini, jumlah tersebut akan semakin bertambah. Hingga akhir Agustus ini saja, jumlah orang yang melintasi Selat Inggris telah mencapai 15.000 orang.

infografis kebijakan anti-imigran Trump

infografis kebijakan anti-imigran Trump
Kebijakan Anti-Imigran Donald Trump
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya