Liputan6.com, Washington D.C - Para pelaku perjalanan terus mengalami pembatalan penerbangan besar-besaran sementara varian omicron menyebabkan banyak staf jatuh sakit.
Menurut FlightAware, yang melacak penundaan dan pembatalan, terdapat 2.395 pembatalan penerbangan di seluruh dunia pada Senin (27/12), 869 diantaranya berdampak pada penerbangan "domestik, dan keluar masuk AS."
Sekitar 6.342 penerbangan telah ditunda di seluruh dunia, 1.602 di antaranya berdampak pada penerbangan Amerika Serikat, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (29/12/2021).
Advertisement
Baca Juga
Pada akhir pekan liburan Natal, ribuan penerbangan lagi dibatalkan, menyebabkan banyak orang terdampar.
"Kami meminta maaf kepada para pelanggan karena rencana perjalanan liburan mereka mengalami penundaan," kata Delta dalam pernyataan.
"Staf Delta bekerja keras untuk membantu mereka mencapai tujuan secepat dan seaman mungkin dengan penerbangan yang tersedia berikutnya."
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Menanti Situasi Normal
Musim liburan akhir tahun adalah waktu perjalanan udara yang paling sibuk. Administrasi Keamanan Transportasi AS mengatakan 2.19 juta penumpang diperiksa pada 23 Desember, dan sehari sebelumnya terdapat lebih banyak pelaku perjalanan dibandingkan tahun 2019.
Masih belum jelas kapan situasi akan kembali normal.
Delta dan JetBlue dilaporkan telah meminta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS untuk mengurangi masa karantina bagi para karyawan mereka yang telah divaksin. Sebagian maskapai penerbangan juga dilaporkan menawarkan bonus untuk bekerja lebih banyak untuk menggantikan para karyawan yang sakit.
Advertisement