Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Internasional Inggris, Anne-Marie Trevelyan, mengunjungi Indonesia dan bertemu Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Rabu (23/2/2022). Pada konferensi pers, Travelyan menyorot besarnya hasil kerja sama ekonomi antara Inggris dan Indonesia.Â
Ia menyebut Inggris dan Indonesia memiliki hubungan dagang sebesar hampir Rp 60 triliun, dan perusahaan Inggris mempekerjakan sejuta orang di Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
"Kami memperkirakan bisnis-bisnis Inggris mempekerjakan 1 juta orang di Indonesia," ujar Trevelyan dalam pernyataan resminya.
Ke depannya, Inggris mengaku tertarik kepada kerja sama energi bersih di Indonesia. Potensi Indonesia dalam hal energi bersih disebut mencapai lima kali lipat lebih tinggi ketimbang kapasitas energi terkini.
"Indonesia bisa menjadi sebuah Superpower Energi Bersih dan perusahaan-perusahaan Inggris sedang menolong untuk membawa teknologi inovatif di area-area seperti energi tidal, dan ada banyak sekali potensi di hidrogen," kata Trevelyan.
Inggris pun mengaku siap mendukung Indonesia untuk meraih potensial negaranya dalam hal lingkungan seperti yang dibahas di konferensi internasional lingkungan COP26.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Makanan Indonesia
Makanan-makanan Inggris yang populer di Indonesia turut disorot oleh Trevelyan. Ia berharap produk makanan dari kedua Inggris bisa semakin populer di Indonesia, dan begitu pula sebaliknya.Â
"Saya tidak ragu bahwa makanan dan minuman Indonesia dapat sangat populer di Inggris Raya," ucapnya.Â
Sebelumnya, Mendag Inggris juga mengunjungi proyek MRT di Jakarta. Ia ditemani oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.Â
Ia berkata ada peluang bagi perusahaan-perusahaan Inggris untuk terlibat dalam perkembangan MRT selanjutnya. Dana yang tersedia ada Rp 77 triliun apabila Indonesia membutuhkannya.
Untuk 2022, Trevelyan berkata siap menyambut kedatangan Menteri Lutfi untuk meninjau Joint Economic and Trade Committee (JETCO) dan progres-progres hubungan kedua negara.
Â
Advertisement