RI Segera Pindah Ibu Kota, AS Terbuka Jalin Kerja Sama Investasi Hijau di Indonesia

Penasihat Senior untuk Utusan Khusus Presiden AS Urusan Iklim, Robert Blake menyebut bahwa Amerika Serikat menyebut Indonesia telah melakukan banyak hal dalam kerja sama soal lingkungan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 16 Mar 2022, 22:38 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2022, 22:25 WIB
Banner Infografis Ibu Kota Negara Baru Bernama Nusantara. (Foto: Tangkapan Layar Instagram @nyoman_nuarta)
Banner Infografis Ibu Kota Negara Baru Bernama Nusantara. (Foto: Tangkapan Layar Instagram @nyoman_nuarta)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat menyatakan ketebukaannya untuk melakukan investasi hijau di Indonesia. Mengingat, Indonesia memiliki program untuk memindahkan ibu kota ke Nusantara.

Penasihat Senior untuk Utusan Khusus Presiden AS Urusan Iklim, Robert Blake menyebut bahwa Amerika Serikat menyebut Indonesia telah melakukan banyak hal dalam kerja sama soal lingkungan.

"Kami mendengar bahwa Indonesia ingin melakukan banyak kerja sama dengan Amerika Serikat untuk lebih mempromosikan industri hijau," kata Robert Blake dalam roundtable bersama media di Jakarta, Rabu (16/3/2022).

"Kami menyambutnya secara terbuka dan kita punya banyak cara yang dapat mewujudkan berbagai kerja sama (di bidang ini)," kata Blake.

Robert Blake menyatakan bahwa salah satu kerja sama terpenting adalah Development Finance Cooperation.

Selama berada di Indonesia, Blake bertemu dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, salah satunya untuk membahas mengenai hal tersebut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bahas Sejumlah Isu Lain

Kawasan IKN
Kawasan calon Ibu Kota baru di Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan lahan dengan status Hak Guna Usaha (HGU). Mayoritas dimiliki Hasyim Djoyohadikusumo, adik Prabowo Subianto.

Dalam pertemuan itu, telah dibahas soal perpanjangan kontrak di beberapa isu.

"Termasuk dukungan pengembangan sektor solar dan juga geothermal, dan juga kami sudah memiliki proyek saluran pipa di berbagai area," kata Blake.

"Dan kami melihat berbagai potensi kerja sama ke depannya," tuturnya.

Selain Blake, Konselor Iklim untuk Kementerian Perbendaharaan AS, John Morton juga melakukan pertemuan dengan beberapa menteri, termasuk Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar. Kerja sama iklim menjadi elemen kunci dalam pembahasan ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya