16 April 1953: Ratu Elizabeth II Pidato Peluncuran Royal Yacht Britannia di Hadapan 30 Ribu Orang

Meskipun hujan deras, lebih dari 30.000 orang datang untuk mendengar Yang Mulia Ratu Elizabeth II berkata: "Saya menamai kapal ini Britannia."

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 16 Apr 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2022, 06:00 WIB
Royal Yacht Britannia meninggalkan Cardiff (Wikipedia/Creative Commons)
Royal Yacht Britannia meninggalkan Cardiff (Wikipedia/Creative Commons)

Liputan6.com, Clydeside - Tepat hari ini di tahun 1953, ribuan simpatisan menyambut Ratu dan Duke of Edinburgh ketika mereka tiba di Clydeside untuk meluncurkan kapal pesiar kerajaan baru, kapal Britannia.

Elizabeth yang akan dimahkotai pada Juni 1953, menamai kapal itu pada sebuah upacara di halaman Clydebank John Brown and Co.

Meskipun hujan deras, lebih dari 30.000 orang datang untuk mendengar Yang Mulia Ratu Elizabeth II berkata: "Saya menamai kapal ini Britannia."

Sisa pidatonya ditenggelamkan oleh sorak-sorai yang memekakkan telinga dari kerumunan 30.000 orang, sebagian besar karyawan pembuat kapal dan keluarga mereka.

Mereka menyanyikan Rule Britannia ditemani oleh sebuah band, demikian dikutip dari laman BBC, Sabtu (16/4/2022).

Kunjungan ke Kastil Dumbarton

Ratu Inggris dan Duke memiliki jadwal yang sibuk sebelum upacara pemberian nama.

Mereka tiba di Dumbarton dengan kereta api pagi ini dan disambut oleh 5.000 anak di stasiun.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Berbincang dengan Para Pekerja

6 Potret Kenangan Pangeran Philip dan Ratu Elizabeth II Saat Muda, Gagah dan Berwibawa
6 Potret Kenangan Pangeran Philip dan Ratu Elizabeth II Saat Muda, Gagah dan Berwibawa (sumber: Instagram/theroyalfamily)

Di sana Ratu mengunjungi kawasan industri, mengobrol dengan para pekerja dan menanam pohon pinus Skotlandia di pekarangan.

Kemudian dia mengunjungi Kastil Dumbarton, raja pertama yang memerintah yang datang ke sini sejak Ratu Victoria pada tahun 1847.

Dia menanam pohon ceri di halaman sebelum kunjungan berikutnya - ke skema perumahan Mountblow untuk orang tua di Clydebank.

Lord Aberconway, ketua John Brown Ltd, menyambutnya di galangan kapal tempat dia makan siang dengan direktur perusahaan sebelum upacara pemberian nama.

Royal Yacht memiliki bobot 4.000 ton dan telah dirancang agar dapat diubah menjadi kapal rumah sakit jika diperlukan.

Ratu Elizabeth II Kena COVID-19

Ratu Elizabeth II, Pangeran William, dan Kate Middleton
Ratu Elizabeth II, Pangeran William, dan Kate Middleton (dok. Instagram @kensingtonroyal)

Ratu Elizabeth II sebelumnya dilaporkan positif COVID-19 di usianya yang ke-95. Infeksi terjadi hanya sepekan setelah menatunya, Camilla, juga terpapar virus corona. 

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, yang belum lama ini melonggarkan aturan COVID-19, termasuk aturan wajib masker, memberikan dukungan moril kepada Ratu Elizabeth II melalui Twitter. 

"Saya yakin saya berbicara untuk semua orang dalam berharap Yang Mulia Ratu agar pulih secepatnya dari COVID-19 dan cepat kembali menuju kesehatan baik yang cemerlang," ujar PM Johnson via Twitter.

Sentimen serupa disampaikan Menteri Kesehatan Sajid Javid dan Menteri Luar Negeri Liz Truss. 

"Berharap Yang Mulia pemulihan cepat dan kembalinya menuju kesehatan penuh," ujar Truss dengan singkat. 

Pemimpin partai oposisi, Partai Buruh, turut mewakili pendukungnya untuk memberikan dukungan moril kepada Ratu Elizabeth II. 

"Atas nama diri saya sendiri dan seluruh Partai Buruh, berharap Yang Mulia Ratu kesehatan yang baik dan pemulihan yang cepat. Cepat sembuh, Ma'am," ujarnya.

Inggris Cabut Aturan Pembatasan COVID-19

Ratu Elizabeth II
Ratu Elizabeth II saat di Royal Ascot. (Daniel LEAL-OLIVAS / AFP)

Bulan lalu dilaporkan, Perdana Menteri Boris Johnson mengeluarkan pengumuman pada Rabu 19 Januari 2022 bahwa Inggris mengakhiri pembatasan COVID-19. Hal itu termasuk mandat masker, bekerja dari rumah dan paspor vaksin.

Langkah-langkah tersebut sejatinya telah diperkenalkan untuk memperlambat penyebaran Virus Corona Varian Omicron yang sangat menular.

"Banyak negara di seluruh Eropa telah mengalami penutupan wilayah lebih jauh pada musim dingin tetapi pemerintah ini mengambil langkah yang berbeda," kata Johnson kepada anggota parlemen, mengutip penurunan jumlah orang yang dirawat di perawatan intensif karena virus seperti dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (20/1).

"Ilmuwan kita yakin bahwa kemungkinan gelombang Omicron sekarang telah mencapai puncaknya secara nasional ... karena kampanye booster besar-besaran," ujar Johnson, dan menambahkan bahwa pembatasan juga telah memperlambat penyebaran.

Beberapa ilmuwan tidak setuju dengan langkah tersebut. "Menghapus tindakan dalam menghadapi tingkat infeksi yang sangat tinggi berisiko," kata pakar virus Universitas Warwick, Lawrence Young.

"Mungkin akan lebih bijaksana untuk menunggu beberapa minggu lagi sebelum mencabut saran untuk bekerja dari rumah dan mandat masker. Tidak ada jaminan bahwa tingkat infeksi akan terus turun" kata Young. 

[Bintang] Pewaris Kerajaan Inggris
Infografis pewaris Kerajaan Inggris. (DI: Nurman Abdul Hakim/Bintang.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya