Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia telah bergabung dengan masyarakat internasional dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat bagi korban banjir di Pakistan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melepas bantuan kemanusiaan Indonesia melalui 2 (dua) pesawat khusus dalam bentuk paket obat-obatan, tenda, pakaian, selimut, kantong tidur, kelambu, dan generator, seperti dikutip dari laman Kemlu, Selasa (27/9/2022).Â
Baca Juga
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam baik atas nama pribadi dan juga atas nama rakyat Indonesia kepada Saudara-saudara di Pakistan atas jatuhnya korban jiwa akibat bencana banjir dan tanah longsor.
Advertisement
Presiden Jokowi juga menjanjikan penyaluran bantuan dana hibah sebesar 1 juta USD dan akan mengirimkan tim medis ke Pakistan.
Tim Bantuan Kemanusiaan yang diberangkatkan ke Pakistan dengan dua pesawat Garuda hari ini dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Prof. Dr. Muhajir Effendi, dengan anggota tim Ketua Komisi 8 DPR RI Ashabul Kahfi, Kepala BNPB Letjen Suharyanto dan Direktur Asia Selatan dan Tengah Kemlu serta perwakilan dari K/L terkait lainnya.
Total bantuan hibah non-tunai dari Indonesia untuk Pakistan adalah senilai 1,2 juta USD dengan berat tonase sekitar 90 ton.
Saat ini tengah dilakukan assessment kebutuhan mendesak di lokasi yang terdampak banjir oleh Tim dari BNPB dengan berkonsultasi langsung dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Korrdinaator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Secara bersama-sama, ketiga institusi tersebut telah mengambil beberapa inisiatif pengumpulan bantuan kemanusiaan bagi Pakistan dari berbagai segmen di masyarakat Indonesia, termasuk dari BUMN, pengusaha dan masyarakat sipil.
Bantuan dari KBRI
Dalam kesempatan terpisah, KBRI Islamabad dan KJRI Karachi juga telah mengambil inisiatif menggalang bantuan kemanusiaan bersama para pelajar Indonesia dan diaspora Indonesia di Pakistan.
Telah disalurkan bantuan sebesar 1.8 juta Pakistan Rupees atau Rp. 113 juta melalui Pakistan Red Crescent Society (PRCS). Relawan Indonesia dari Dompet Duafa juga telah membangun 2 rumah di salah satu lokasi banjir di Provinsi Sindh.
Advertisement
Banjir Pakistan
Banjir bandang di Pakistan telah mengakibatkan korban lebih dari 1.600 orang tewas, dan menenggelamkan sepertiga wilayah Pakistan.
Sekitar 33 juta orang terdampak banjir “monsoon steroid" yang disebut Sekjen PBB sebagai “climate carnage", termasuk 650.000 ibu hamil (73.000 di antaranya akan melahirkan).
Kerusakan akibat banjir ditaksir mencapai USD 30 miliar di mana 2 juta rumah rusak, dan kerusakan fasilitas umum seperti 23.900 sekolah, 1.460 fasilitas kesehatan, dan kerusakan jalan sepanjang 13.000 km.
Lebih dari 2 juta hektar lahan pertanian juga tersapu Para pengungsi mulai terancam penyakit paska banjir seperti DBD, malaria, dan diare.
Penyakit Malaria Tewaskan Korban
Sedikitnya sembilan orang meninggal pada Senin (19 September) karena penyakit menular dan penyakit yang ditularkan melalui air yang telah menyerang puluhan ribu orang di Pakistan yang dilanda banjir. Angka tersebut menjadikan korban dari penyebab serupa menjadi 318.
Dilansir Channel News Asia, Rabu (21/9/2022), korban tewas akibat banjir itu sendiri telah menyentuh 1.559, termasuk 551 anak-anak dan 318 wanita, yang tidak termasuk kematian akibat penyakit, kata badan penanggulangan bencana negara itu.
Advertisement