Aksi Kekerasan Polisi AS atas Kematian Pria Kulit Hitam Terungkap Lewat Video

Pria kulit hitam Tyre Nichols terbukti mengalami pemukulan oleh polisi hingga ia tidak mampu lagi melawannya.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 28 Jan 2023, 10:55 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2023, 10:55 WIB
Anggota keluarga dan pendukung pada konferensi pers di Memphis, memegang foto Tyre Nichols, yang meninggal tiga hari setelah dipukuli oleh polisi pada 7 Januari.(Gerald Herbert / Associated Press )
Anggota keluarga dan pendukung pada konferensi pers di Memphis, memegang foto Tyre Nichols, yang meninggal tiga hari setelah dipukuli oleh polisi pada 7 Januari.(Gerald Herbert / Associated Press )

Liputan6.com, Washington - Sebuah rekaman video yang dirilis oleh Kota Memphis membuktikan bahwa Tyre Nichols, pria kulit hitam berusia 29 tahun, dipukul hingga ditendangi oleh lima petugas polisi yang kemudian didakwa atas kematiannya. Nichols pun meninggal karena luka-lukanya dan meninggal tiga hari kemudian saat dirawat di rumah sakit.

Satu klip video menunjukkan petugas menyeret Nichols dari kursi pengemudi mobilnya sambil berteriak, "Saya tidak melakukan apa-apa ... saya hanya mencoba pulang", dan memaksanya menunduk ke tanah saat mereka memerintahkannya untuk berbaring tengkurap. Kemudian, para petugas menyemprot wajahnya dengan semprotan merica.

Dikutip Channel News Asia, Sabtu (28/1/2023), Nichols berusaha melepaskan dirinya, bangkit berdiri dan berlari. Namun, ia tetap dikejar oleh para petugas hingga ditembakkan senjata bius ke arahnya. 

Video terpisah menunjukkan perjuangan selanjutnya setelah petugas mengejar Nichols lagi, dan memukulinya. Dua petugas terlihat menahannya saat petugas ketiga menendangnya dan petugas keempat memberikan pukulan menggunakan alat seperti tongkat ke arah Nichols.

Empat bagian dari rekaman tersebut berhasil diambil dari kamera tubuh dan kamera dasbor polisi. Kini, para petugas pun telah didakwa melakukan pembunuhan tingkat dua, penyerangan, penculikan, pelanggaran dan penindasan resmi.

Para petugas, yang semuanya berkulit hitam, juga telah diberhentikan dari departemen kepolisian Sabtu lalu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tangis Ibu Nichols

[Bintang] Ada Nama 'Mayang Farah' pada Jasad Wanita dalam Kardus
ilustrasi wanita meninggal dunia | via: kaskus.co.id

Pengacara hak sipil, Ben Crump yang mewakili keluarga Nichols, mengatakan kata-kata terakhir di video itu adalah tangisan Nichols untuk ibunya.

"Tidak ada ibu yang harus melalui apa yang saya alami sekarang, tidak ada ibu, kehilangan anak mereka dengan cara kekerasan seperti saya kehilangan anak saya," kata ibu Tire Nichols pada hari Jumat.

Rekaman itu kemungkinan akan mengubah Nichols, ayah dari seorang anak berusia 4 tahun yang digambarkan sebagai pemain skateboard yang ramah dan berprestasi, menjadi wajah berikutnya dari gerakan keadilan rasial AS.


Tanggapan Presiden AS Joe Biden

Joe Biden
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Dok. AFP)

Keluarga Nichols dan Presiden Joe Biden telah mengimbau agar protes berjalan tetap damai di Memphis, kota berpenduduk 628.000 orang di mana hampir 65 persen penduduknya berkulit hitam.

Biden pun berbicara dengan RowVaughn Wells dan Rodney Wells, ayah tiri Nichols, pada Jumat sore untuk menyatakan belasungkawa, kata Gedung Putih. 

Pihaknya menambahkan bahwa Gedung Putih sedang berkoordinasi dengan lembaga pemerintah terkait jika protes berubah menjadi kekerasan.

Kematian Nichols menandai contoh profil tinggi terbaru dari petugas polisi yang dituduh menggunakan kekuatan berlebihan dalam kematian orang kulit hitam dan minoritas lainnya dalam beberapa tahun terakhir. Aksi ini telah dikutuk secara terbuka sebagai rasisme sistemik dalam sistem peradilan pidana AS.

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya